Nagekeo_lensatimur.net – Bupati Nagekeo, dr. Johanes Don Bosco Do M. Kes, membuka kegiatan Pelatihan Pembuatan Mesin Perajang Batang Pisang yang diselenggarakan oleh Dinas PMDP3A Kabupaten Nagekeo, bertempat di Gedung Balai Pengembangan TTG, Desa Aeramo Kecamatan Aesesa pada Senin, 14/12/2020.
Panitia Pelaksana dalam laporannya menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat dengan penerapan Tekhnologi Tepat Guna (TTG). Hal ini agar pengusaha muda mampu menjawabi tantangan zaman dengan memenuhi kebutuhan masyarakat, yang ramah lingkungan serta berdampak pada peningkatan ekonomi kerakyatan.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peserta, sekaligus penguatan kelompok masyarakat dan UMKM, untuk memanfaatkan potensi dan sumber daya alam yang ada, guna penguatan dan peningkatan ekonomi.
Peserta pelatihan berjumlah 20 orang yang melibatkan 7 kecamatan di Kabupaten Nagekeo.Materi pelatihan meliputi Pembentukan Karakter kewirausahaan serta Teori dan Praktek Perajang Batang Pisang.Dalam pelaksanaan pelatihan ini ditetapkan teori 20 persen dan praktek 80 persen.
Pelaksanaan pelatihan ini berlangsung dari tanggal 14-17 Desember 2020, dengan sumber pembiayaan dari APBD Kabupaten Nagekeo melalui Dinas PMDP3A Nagekeo.
Bupati Nagekeo dalam sambutannya menyampaikan beberapa poin penting terkait makna dan tujuan pelaksanaan kegiatan ini yakni agar para peserta kegiatan harus benar-benar serius mengikuti pelatihan ini agar materi yang diberikan bisa diaplikasikan dalam hidup di tengah masyarakat.
Untuk menunjang masa depan seluruh peserta pelatihan, pemerintah Nagekeo secara serius mendukung pengusaha muda Nagekeo untuk Kemandirian usaha mereka ke depan.
Lanjut Bupati, ini forum kerja bukan forum ilmiah. Jadi dalam pelaksanaan kegiatan ini, semua peserta bisa menjalani secara santai tapi serius. Mengapa saya harus membuka kegiatan ini langsung di tempat praktek? Karena saya mau melihat secara langsung kesiapan baik alat, pelatih maupun peserta pelatihan, ungkapnya.
Bupati Don dalam kesempatan itu, juga memperkenalkan salah seorang pekerja keras yang sudah mulai merintis usaha di bidang perbengkelan. Dia adalah Helmus. Helmus merupakan salah satu inspirator bagi calon usaha baru di dunia usaha dan industri.
Helmus sudah menjadi senior welder (tukang las). Pengalaman kerja yang Helmus peroleh di Kalimantan, kemudian dia terapkan di Waekokak Mbay. Usaha ini terus berkembang pesat, ini baru namanya komitmen, tegas Bupati.
Bupati Don saat membuka kegiatan tersebut melihat salah seorang peserta, yang dari segi usia sudah cukup tua dibandingkan peserta lainnya. Bupati Don kemudian menanyakan apa pengalamannya? Lalu dijelaskan bahwa yang bersangkutan punya usaha mesin tetas. Hanya sudah tidak jalan, karena mesin rusak dan belum diperbaiki.
Bupati Don kemudian menegaskan bahwa saya punya keraguan kalau dalam pelatihan ini tetap dipilih orang sama tetapi tidak punya hasil karya. Saat ini kita sedang revitalisasi RT. Saya harus pastikan tidak ada duplikat peserta pelatihan, atau hanya copot saja orang untuk ikut peltihan. Saya tidak mau kalau orang yang sama untuk setiap pelatihan selalu ikut. Maksudnya supaya tidak “lu lagi, lu lagi, tandas Bupati Don.
Kalau orang yang sama ikut di 10 jenis kegiatan maka sebagai pemerintah kita dosa. Dosa karena dari sisi uang dan waktu, kita buang begitu saja tak ada manfaatnya. Intinya dari suatu bentuk pelatihan harus mendapatkan hasil yang jelas sehingga bisa dimanfaatkan dan dipertanggung jawabkan ke masyarakat dari suatu program yang dijalankan, terang Bupati Don.
Kepada pihak penyelenggara Dinas PMDP3A, Bupati Don menegaskan,RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) 2021 harus lanjut. Tak boleh tanggung-tanggung. Harus dapat 20 mesin dari hasil kerja mereka.
” Hari terkahir saya akan datang lihat hasil pelatihannya. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar lahirnya 20 orang wirausahawan yang mampu membuat mesin perajang batang pisang. Karena itu dampak dari pelatihan ini yakni para peserta harus bisa dan berlanjut setelah pulang dari pelatihan ini “, tutupnya. (LT/BN)