Ende_lensatimur.net – Kegiatan Simposium Nasional Pembumian dan Penggeloraan Pancasila yang digelar Badan Kesbangpol Provinsi NTT berlangsung di Aula H.J. Gadi Djou Universitas Flores Ende, Kabupaten Ende Provinsi NTT; Selasa, 31/05/2022
Acara Kegiatan Simposium Nasional Pembumian dan Penggeloraan Pancasilan ini dihadiri Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, Ketua DPRD Provinsi NTT, Wabup Ende, beberapa pejabat Bupati, Wakil Bupati dan Ketua DPRD dari berbagai Kabupaten Kota yang di NTT serta para akademisi dan pelajar kota Ende.
Kegiatan Simposium Nasional Pembumian dan Penggeloraan Pancasila bertujuan untuk semakin mengkristalisasikan nilai – nilai Pancasila di dalam hidup setiap insan manusia, khususnya generasi muda agar memiliki wawasan kebangsaan dan menyatukan simpul – simpul kebhinekaan yang merupakan kekayaan bangsa Indonesia.
Ketua HMI Cabang Kupang ketika memberikan pandangannya dalam Kegiatan Simposium Nasional Pembumian dan Penggeloraan Pancasila dengan mengatakan bahwa ada sebuah hal fundamental yang harus direnung dan dijadikan sebagai sebuah keyakinan dan kebanggaan bagi kita masyarakat NTT adalah Pancasila itu direnung dan dikandung di Ende.
“Untuk itu Ende harus direkomendasikan sebagai kota yang harus diakui di mata nasional maupun internasional sebagai kota rahimnya Pancasila”, Ujarnya.
Ada tiga point penting yang dijadikan sebagai rekomendasi yang kami angkat dalam Kegiatan Simposium Nasional Pembumian dan Penggeloraan Pancasila yakni :1). Provinsi NTT kaya akan Sumber Daya Alam ( SDA) oleh karena itu perlu ditopang dengan sumber daya manusia profesional dan handal di bidangnya.
“Mendirikan Universitas Peradaban Pancasila di Ende adalah sebuah jawaban untuk memajukan SDM dan menjadikan bangsa ini mengingat bahwa Ende adalah rahimnya Pancasila”, tegasnya.
Lanjut Ketua HMI, untuk mengenang Ende sebagai Kota rahimnya Pancasila bukan saja dengan patung Soekarno, parade Kebangsaan tetapi lebih dari pada itu adalah bagaimana nama Pancasila itu disematkan pada Universitas atau Perguruan tinggi sebagai tempat mencetak generasi muda yang berintelektual dan berakhlak Pancasila.
“Nilai Pancasila itu perlu diinternalisasikan dalam dunia Perguruan tinggi sehingga mampu melahirkan generasi emas di 2045 sebagai generasi berkualitas”, tegasnya.
Point kedua yang direkomendasikan adalah jadikan Pelabuhan Flores Timur sebagai Pelabuhan Internasional. Hal ini dikarenakan pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan pertama di Flores yang mampu mendaratkan kapal internasional portugis.
“Di sana ada jejak portugis yang membangun kerajaan katolik pertama di Flores Timur. Untuk itulah makanya ada sebuah pariwisata religi yakni semana santa”, ucapnya.
Hal ketiga adalah Pembentukan Provinsi Flores sebagai bentuk pemerataan pembangunan di NTT.
“Provinsi Flores itu ada untuk menjembatani kebutuhan dan pelayanan publik yang ada di Flores”, imbuhnya.
Sementara itu, Ketua GMKI Kupang menegaskan bahwa Pancasila adalah Kitab Suci yang melahirkan kesucian berpikir dan berprilaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita membutuhkan pandangan hidup yaitu Pancasila.
“Pancasila bukan saja sebagai ‘The way of life’ tetapi lebih dari pada itu adalah sebagai sebuah ideologi yang bisa diwariskan kepada generasi muda sebagai generasi bangsa masa depan.
Hal yang menjadi penegasan adalah bahwa jangan lagi ada ruang pembungkaman bagi orang muda, karena orang muda adalah garda terdepan dalam mendukung kemajuan bangsa.
“Ruang Pembungkaman bagi generasi muda di NTT tidak boleh ada lagi”, tegasnya.
Penulis : Efrid Bata
Editor : Elthon Rete