Ende_Lensa Timur. net. Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Flores Labuan Bajo, mau memperkuat kembali Narasi menjadi satu kesatuan yang utuh untuk membangun Pariwisata Flores yang terintegrasi mulai dari Labuan Bajo hingga Lembata.
Hal ini disampaikan Ibu Shana Fatina di sela – sela kunjungannya di Kantor Bupati Ende Selasa, 28/07/2020.
Shana Fatina mengatakan tugas kami adalah mendukung Pemerintah Daerah untuk bisa mengembangkan Ende sebagai destinasi wisata.
Pihak Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores pada prinsipnya selalu mensupport terkait pengelolaan Taman Renungan Bung Karno dan Kawasan sekitarnya, sehingga benar-benar menjadi kawasan Pariwisata kebanggaan orang Ende.
Labuan Bajo didesign sebagai pintu masuk Pariwisata di NTT, sehingga kemudian setelah wisatawan masuk Labuan Bajo secepat mungkin didistribusikan ke Area Flores, Alor, Lembata dan Pulau – pulau lain di NTT.
Kalau untuk di Flores sendiri kita ada beberapa Klaster. Pertama Klaster di area Labuan Bajo dan sekitarnya, Klaster area Kelimutu dan sekitarnya serta Klaster area Maumere dan sekitarnya; dengan tema masing-masing.
Tema Pariwisata itu berbeda-beda untuk setiap kabupatennya. Ada Tema Biosfer di Labuan Bajo. Tema Geopark untuk Ende. Selain itu ada Pariwisata Religi, Pariwisata Jelajah Masa Lalu khususnya tentang Homo Florensis dan segala macamnya serta ada juga Pariwisata kebudayaan. Nantinya tema-tema kecil ini akan menjadikan Flores terintegrasi sebagai destinasi wisata.
Untuk Ende, hal pertama yang akan kita lakukan yaitu mensupport pengembangan Taman Nasional Kelimutu sebagai geopark. Kita akan melihat dan melakukan identifikasi mengenai langkah langkah konkrit untuk percepatannya.
Di samping itu ada situs bersejarah Founding Fathers Indonesia, kita akan coba melihat dari sisi mana yang akan kita bisa support.
Hal lain yang tidak kalah penting yaitu pengembangan ekonomi kreatif yang didorong oleh anak2 muda.
Untuk itu, nantinya kami akan berkoordinasi dengan komunitas – komunitas pemuda kreatif Ende untuk berpartisipasi membangun destinasi yang benar-benar segar dan baru di Kabupaten Ende.
Lanjut Shana, Membangun Pariwisata adalah membangun Narasi, karena Pariwisata adalah konten narasi.
Kenyataan selama ini narasi itu terpecah-pecah, jadi nanti kita akan membuat satu kesatuan yang utuh mulai dari Ende yakni Kelimutu dengan narasi Pariwisatanya yang komplit.
Di sisi lain yaitu bagaimana membuat cerita sejarah yang baik dan benar mulai dari Taman Renungan, Rumah Pengasingan Bung Karno serta pelajaran berharga di balik Pancasila; yang kemudian nilai-nilai itu bisa dibawa oleh wisatawan. Hal ini seperti yang sudah dilakukan di Labuan Bajo yakni bagaimana belajar tentang cagar Biosfer. Kalau di Ende orang belajar bagaimana tentang geopark, dan kemudian sejarah Founding Fathers Indonesia.
Bupati Ende, H. Djafar di hadapan Direktur Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Ende sudah sangat maksimal melakukan promosi tentang Pariwisata yang ada di Kabupaten Ende Ini. Namun Semuanya masih stagnan, hal ini dikarenakan keterbatasan Anggaran dan juga kondisi Pariwisata Labuan Bajo yang lebih gencar dipromosi sehingga orang hanya mengenal Labuan Bajo daripada Kelimutu.
Untuk itu Bupati Djafar berharap, semoga dengan kehadiran Ibu Dirut Otorita Pariwisata Flores di Ende ini, mampu membawa angin segar untuk Pariwisata yang ada di Kabupaten Ende.
Menurut Djafar, kondisi Pariwisata Ende diibaratkan seperti seorang gadis yang sejak lahir sudah terlihat cantik, dengan demikian yang perlu dilakukan hanyalah membuat polesan agar terlihat lebih indah dan menarik sehingga para wisatawan berdatangan ke Ende. Kami orang Ende meminta agar Ibu Dirut mencurahkan perhatian 1000 porsen untuk Pariwisata di Ende tandasnya. (LT/Tim)