Nagekeo_lensatimur.net – Awal memasuki tahun baru 2021, jumlah curah hujan di wilayah Kabupaten Nagekeo, khususnya Mbay sangat tinggi. Tingginya curah hujan mengakibatkan kali Aesesa meluap dan banjir.
Banjir luapan dari Kali Aesesa telah merendam 70 – an hektar sawah dan 21 hektar tambak garam masyarakat Desa Tonggurambang, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Jumat, 01 / 01/ 2021.
Sesuai pantauan media ini di lapangan, diketahui bahwa air yang meluap dari kali Aesesa itu melewati bagudari kella tonggurambang. Air dengan volume yang sangat besar tersebut, telah merendam puluhan sawah warga yang baru saja ditanami padi dengan ketinggian hingga 1 sampai 2 meter.
Di samping itu, ada puluhan hektar tambak garam milik warga juga tidak luput dari genangan air banjir yang mencapai 1 (satu) meter lebih akibat luapan kali Aesesa.
Kepala Desa Tonggurambang, Toa Muallaf di lokasi banjir menjelaskan, bahwa banjir ini berasal dari luapan kali Aesesa dengan volume air yang sangat besar. Akibat dari banjir yang menggenangi lahan pertanian dan tambak garam warga; diperkirakan masyarakat mengalami kerugian materil mencapai nilai ratusan juta rupiah.
Toa Muallaf menambahkan, selain sawah warga yang terkena banjir, tambak garam milik Bupati Nagekeo, mantan Bupati Nagekeo serta pejabat Nagekeo juga terkena banjir. Syukurnya di lahan tersebut belum terisi apa – apa, papar Kades Tonggurambang.
Salah seorang warga masyarakat Tonggurambang Hasyim Wungo, yang ditemui di lokasi kejadian, menyampaikan harapan dan permohonan kepada pemerintah daerah Kabupaten Nagekeo; agar bisa memperhatikan kondisi kali aesesa ini, sehingga keselamatan warga Tonggurambang dan lahan pertanian milik warga dapat diselamatkan dan dibebaskan dari bencana banjir ini.
Lanjut Hasyim, masyarakat akan hidup tenang dan aman kalau Pemda Nagekeo sudah melakukan normalisasi kali Aesesa di wilayah Bagudari Kella Tonggurambang. Namun jika kondisi ini tidak cepat diambil sikap dan langkah pencegahan oleh Pemda Nagekeo, maka kerugian baik jiwa maupun materil bisa saja lebih banyak, pungkasnya.
Hasyim juga meminta agar Bupati Nagekeo bersama Badan Penanggulangan bencana kabupaten Nagekeo untuk turun langsung ke lokasi guna mengecek dan mengetahui secara pasti kondisi dan keadaan lahan warga yang terkena banjir kali Aesesa serta berapa total kerugian yang dialami masyarakat akibat banjir tersebut, ujarnya.
Secara terpisah, Kepala BPBD Nagekeo Agustinus Pone yang dimintai komentarnya terkait persoalan banjir yang melanda lahan pertanian dan tambak warga di Tonggurambang; menjelaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan kepala desa Tonggurambang untuk mendata kerugian yang dialami masyarakat.
Kepala BPBD Nagekeo menjelaskan, terkait dengan kondisi kali Aesesa, beliau bersama Bupati Nagekeo beberapa waktu lalu sudah melakukan survey lokasi agar kali tersebut dinormalisasi, terangnya. Agustinus Pone menambahkan, pihaknya sudah melakukan telaahan dokumen siaga darurat bencana untuk mengantisipasi ancaman banjir yang akan terjadi ke depan, sebagai pencegahan akan intensitas hujan tahun ini. Memang untuk tahun 2021 tidak dianggarkan, namun kita akan berjuang untuk mengajukan ke pak Bupati agar dianggarkan dana “Siaga Darurat”, tutupnya.
Penulis : Bambang N
Editor : Efrid Bata
sumber : Lensatimur.net