Borong_lensatimur.net – Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, SH, M.Hum, hadir dalam Lokakarya Multipihak tentang Pengembangan Pangan Alternatif Sorgum yang berlangsung di Gedung Paroki Beamuring Kecamatan Lambaleda Timur Kabupaten Manggarai Timur; Kamis, 18/03/2021.
Lokakarya ini terselenggara berkat kerja sama Yayasan Ayo Indonesia, Yayasan Keanekaragaman Hayati, Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Timur dan didukung penuh oleh Pastor dan Umat Paroki Bea Muring .
Lokakarya ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah komitmen bersama untuk pengembangan tanaman sorgum di Kabupaten Manggarai Timur.
“Sorgum sebenarnya bukan pangan lokal baru di kalangan masyarakat khususnya di Manggarai Timur. Sejak di zaman nenek moyang kita, sorgum ini sudah membudaya, namun seiring perkembangan zaman yang berdampak pada perubahan cara pola pikir dan perilaku kita terhadap lingkungan, maka pangan lokal ini semakin tersisih”, ungkap Bupati Agas Andreas.
Lanjut Bupati Agas, Pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Manggarai Timur dititik beratkan pada empat sektor yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan. Hingga saat ini sektor pertanian merupakan sektor yang dominan sebagai penggerak utama ekonomi masyarakat di Kabupaten Manggarai Timur.
Keanekaragaman pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat pada hakekatnya mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul. Hal ini dikarenakan dalam jenis pangan yang dikonsumsi tersebut mengandung banyak karbohidrat, sumber protein dan juga sumber vitamin serta mineral, yang secara tidak langsung telah memperbaiki gizi dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
“Sorgum merupakan pangan alternatif pilihan pengganti nasi dan jagung sebagai sumber karbohidrat. Sorgum
Sendiri mengandung protein 8 -12% setara dengan terigu, selain itu sorgum mengandung senyawa yang dapat menekan pertumbuhan sel kanker serta dapat membantu penderita autis dan diabetes. komoditi sorgum ini menjadi pilihan tepat bagi petani untuk membudidayakannya, karena selain memiliki kandungan nutrisi tanaman sorgum ini juga mampu bertahan dari serangan hama penyakit”, tutur Bupati Agas
Pemda Matim pada tahun 2020 telah mendapat bantuan benih Sorgum dari Pemerintah Pusat, dan telah dikembangkan pada lahan seluas 350 ha. Hasilnya sudah dipanen pada Maret 2021 dan telah memberikan kontribusi bagi peningkatan gizi untuk balita dan lansia di Manggarai Timur.
Kerja sama dan dukungan dari Yayasan Keanekaragaman hayati dan Yayasan Ayo Indonesia tentunya merupakan sebuah keberkahan bagi masyarakat dan harus dimanfaatkan dengan maksimal.
Pemda Matim menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Yayasan Keanekaragaman hayati dan Yayasan Ayo Indonesia yang telah mendukung program pengembangan sorgum di Matim dengan memberikan pendampingan sejak awal sampai pengolahan paska panen. Hal ini adalah kontribusi yang luar biasa terutama kepada masyarakat Manggarai Timur agar semakin sehat dan sejahtera.
“Peran gereja menjadi sangat penting terutama dalam merubah pola pikir dan pola laku masyarakat, sehingga masyarakat mau membudidayakan sorgum. Kami meminta kerjasama dan dukungan dari gereja terutama dalam meningkatkan derajat kehidupan dan kesehatan bagi masyarakat”, imbuh Bupati Agas.
Penulis : Rellys Sarong
Editor : Efrid Bata