Ende_Lensatimur.net – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, kabupaten Ende, dari Partai kebangkitan Bangsa ( PKB ) mempersoalkan dana pinjaman daerah yang akan diajukan oleh pemerintah kabupaten Ende.
Pemerintah sudah menyiapkan tiga skema untuk pinjaman daerah, yaitu 50 miliar, 100, dan 150 miliar. Pinjaman tersebut nantinya akan digunakan untuk pengerjaan infrastuktur di kabupaten Ende.
Yulius Cesar Nonga mengatakan bahwa secara pribadi, dirinya akan menolak pinjaman yang akan diajukan oleh pemerintah kabupaten Ende, apabila pinjaman tersebut tidak digunakan untuk kepentingan yang sangat mendesak dan urgent bagi masyarakat.
Hal tersebut disampaikan, Yulius Sesar Nonga usai rapat dengar pendapat bersama tim anggaran pemerintah daerah di gedung DPRD Ende; Rabu, 27/10/2021.
Masyarakat kabupaten Ende khususnya yang tinggal di sekitaran jalan Gatot Subroto, dan Ahmad Yani, ketika musim penghujan tiba selalu mengalami persolaan yang sama dan klasik yakni mengalami kebanjiran.
“Semestinya, pinjaman daerah tersebut harus memprioritaskan penanganan persoalan banjir di wilayah bersangkutan, bukan digunakan untuk kepentingan yang tidak urgen dan crusial”, tegasnya.
Yulius menuturkan, apabila persoalan terkait banjir itu tidak direspon dan ditindak lanjuti sebagaimana mestinya, maka dia akan menolak usulan pemerintah terkait pinjaman dana miliaran rupiah tersebut.
“Apabila diberikan pinjaman, maka yang diharapkan adalah segera melakukan pengerjaan drainase atau saluran untuk kenyamanan dan keselamatan warga”, ujarnya.
Dia menambahkan, ketika ada Anggaran yang bersumber dari APBN untuk pengerjaan jalan negara di beberapa ruas, seperti di jalan Ahmad Yani, dan Gatot Soebroto, yang nota bene adalah wilayah langganan banjir setiap tahunnya, maka Pemda Ende harus bisa melakukan intervensi anggaran dari dana APBD II, melalui pengintegrasian perencanaan yang matang, sehingga persoalan terkait banjir ini tidak lagi menjadi persolan rutin dari tahun ke tahun.
Selain itu Ia berharap agar anggaran yang rencananya akan dipinjamkan nanti, benar-benar digunakan untuk kebutuhan yang mendesak, seperti : pengerjaan beberapa ruas jalan di wilayah kabupaten Ende yang hingga hari ini belum dikerjakan, dan mengalami kerusakan yang parah.
” Kalau kita lihat memang masih banyak jalan kabupaten yang belum diintervensi dengan anggaran APBD II, seperti, Ndona – Aekipa, Pu’utuga – Roga – Aeladu, Wolowaru – Nggela, Ko’anara – Jopu, dan Jalan pesisir pantai selatan.
“Jalan – jalan tersebut merupakan ruas jalan yang sangat starategis dan ekonomis, sehingga sangat penting dikerjakan oleh pemerintah daerah Kabupaten Ende untuk kepentingan masyarakat banyak”, tutupnya.
Penulis : Elthon Rete
Editor : Efrid Bata