Ende_lensatimur.net- Anak remaja putri Usia 15 tahun yang tinggal di desa Wolokoli Kecamatan Wolowaru saat ini tengah mengidap penyakit jantung bocor atau Atrial Septal Defect (ASD).
Putri Malang ini adalah : Maria Densiana Tou. Dia adalah buah cinta pertama dari perkawinan sepasang suami-istri Yohanes Papa dan Rostini Yanti.
Berdasarkan hasil diagnosa dokter ahli dari beberapa Rumah sakit yang ada di Flores dan Kupang, maka dokter menyarankan agar si putri malang ini segera dirujukan ke Rumah Sakit Harapan kita Jakarta. Dari cerita dan informasi yang diperoleh media lensatimur.net dari kedua orang tua Densiana; dikatakan bahwa Anak mereka mengalami riwayat menderita penyakit jantung bocor sejak usia masih balita dan itu berlangsung terus hingga saat ini; sampai Densiana beranjak dewasa menuju masa remaja diusianya yang ke 15 tahun. Selama masa 15 tahun ini belum ada penanganan secara medis yang diberikan kepada Densiana, baik oleh perawat maupun dokter.
Yohanes Sang Ayah pun berkisah bahwa semenjak Densiana berusia dua tahun, terdapat beberapa perubahan gejala fisik yang dialami oleh putrinya seperti bibir dan sebagian badannya berwarna kebiruan (Sianosis), mudah lelah dan sesak napas saat beraktivitas, denyut jantung meningkat (Palpitasi), sering pingsan (Sinkop), batuk berdarah dan sering pusing
Akibat dari perubahan ciri fisik yang dialami oleh Densiana dan disertai dengan rasa sakit serta tangis yang tidak pernah berhenti, maka sebagai orang tua kami merasa kasihan dan iba dengan penderitaan yang dialami oleh putri kami ini. Dengan melihat kondisi anak kami seperti ini maka sebagai kedua orang tua, kami memutuskan untuk menghantar anak Densiana ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ende untuk dilakukan pemeriksaan dan diagnosa penyakit yang dideritanya.
Setelah masuk di rumah sakit umum daerah (RSUD) Ende dan dilakukan pemeriksaan serta diagnosa, maka pihak RSUD Ende pun memberikan rujukan agar anak kami dirujuk ke Rumah Sakit Maumere. Sesampainya di Rumah sakit Maumere dan menjalani pemeriksaan serta mendapatkan hasil diagnosa dari pihak dokter maka putri kami Densiana divonis tidak memiliki penyakit apapun.
Sebagai orang tua kami pun bingung menghadapi kenyataan ini. Di satu sisi anak Densiana divonis tidak memiliki penyakit, di sisi lain Densiana terus merasakan sakit yang makin bergejolak.
Setelah menerima hasil diagnosa dokter tersebut yang menyatakan bahwa anak Maria tidak ada penyakit, lalu kami keluarga pun memutuskan untuk melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Umum WZ Yohanes Kupang.
Dari hasil pemeriksaan dan diagnosa tim dokter ahli di Rumah sakit Umum W. Z. Yohanes Kupang, pihak Rumah sakit menyatakan bahwa anak Densiana menderita penyakit jantung bocor. Dengan demikian kami diberikan rujukan ke Rumah Sakit Siloam Kupang, untuk mendapatkan penanganan yang efektif dan efisien.
Setelah mendapatkan beberapa tindakan medis dari dokter di Rumah sakit Siloam Kupang dan setelah menjalani proses city Scan, maka dokter menyampaikan bahwa anak Densiana mengalami jantung bocor dan secepatnya di rujuk ke Rumah Sakit Harapan kita Jakarta untuk dilakukan penanganan medis, pencegahan, pengoperasian dan pengobatan yang lebih baik. Secara peralatan medis dan teknologi di bidang kesehatan, Rumah sakit Harapan Kita Jakarta memiliki Fasilitas yang memadai dan mumpuni. Untuk itu pihak Rumah sakit Siloam menganjurkan kepada kami agar segera melakukan operasi di Rumah sakit Harapan kita Jakarta.
Saat mendapatkan hasil dari dokter di Rumah sakit Siloam Kupang, yang memvonis anak kami menderita penyakit jantung bocor, maka sebagai orang tua hati kami menjadi sedih, dan hancur karena tidak tahu mau berbuat apa dengan kondisi yang dialami oleh putri kami Densiana.
Yohanes, sang ayah dari anak yang malang Densiana hanyalah seorang petani sederhana dan serba berkekurangan. Ketika diberikan hasil city scan oleh pihak Rumah Sakit Siloam Kupang, dirinya hanya diam seribu bahasa tanpa mengungkapkan sepatah kata pun sambil duduk dengan tatapan wajah hampa dan gusar serta pasrah dengan keadaan, karena sebagai seorang petani kecil dan menderita; saya tidak punya uang untuk membiayai pengobatan dan operasi jantung anak saya di Jakarta, katanya.
Untuk hidup saya dan keluarga saja sudah susah, apalagi yang harus saya perbuat sebagai orang tua untuk kesembuhan, hidup dan kebahagiaan anak saya Densiana, ungkapnya sambil meneteskan air mata di kedua pipinya.
Yohanes dan istrinya bagaikan makan buah simala kama. Menjalani hidup ini serba salah, Hidup ini terasa amat berat bagi Yohanes dan keluarga, karena cobaan yang diberikan melampaui kemampuannya sebagai seorang manusia biasa. Hal. Ini benar-benar menguji ketabahan dan kesabaran seorang Yohanes sebagai seorang ayah dan juga tulang punggung keluarga.
Ketika bercerita dengan media lensatimur.net, Yohanes meminta agar kiranya ada tangan – tangan kasih dan dermawan yang peduli dengan keadaan putrinya Densiana yang menderita jantung bocor, ungkap Yohanes lirih.
Yohanes dan keluarga memohon dan. Meminta bantuan kepada siapapun yang ingin menolong anak kami Densiana dalam usaha penggalangan dana untuk pengoperasian dan pengobatan jantung di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, maka kami keluarga menyampaikan banyak terima kasih.
Yohanes menambahkan bahwa uluran tangan dari semua pihak sangat kami butuhkan, demi kesembuhan putri kami. selama ini putri kami sudah cukup menderita dengan penyakit yang dialaminya ini.
Kami dari pihak keluarga telah membuka rekening peduli kasih untuk Anak Maria Densiana Tou pada rekening BRI Atas Nama : MAKRIANUS ALFRED MERE, dengan nomor rekening : 715601002158534.
Kebaikan bapa, mama, saudara saudari semua atas bantuan dan uluran tangan saudara/i semua terdahulunya kami keluarga menyampaikan Terima kasih berlimpah. Hanya Tuhan Sang Maha Penyelenggara yang mampu membalas dan mengganjari kebaikanmu semua, tutup yohanes. (LT/ Tim).