Mbay_lensatimur. net – Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sejatinya adalah fasilitas Kesehatan bagi masyarakat di pedesaan/kelurahan dalam konteks Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM). Posyandu pada prinsipnya dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, dan untuk kesejahteraan masyarakat.
Posyandu adalah unit pelayanan kesehatan yang berada di tingkat paling bawah, yakni di pedesaan/Kelurahan. Keberadaan posyandu ini sesungguhnya mau memberikan kemudahan kepada masyarakat pedesaan dalam memperoleh pelayanan dasar kesehatan.
Hal ini justru bertolak belakang dengan kondisi Posyandu yang ada di Lingkungan Kolikapa Kelurahan Mbay 1 Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo. Tempat yang biasanya dijadikan sebagai posyandu bagi balita, dan ibu hamil oleh pemerintah kelurahan, kini sudah berubah fungsi menjadi kandang kambing warga ketika malam hari.
Dikutip dari Laman Facebook akun @MsyatryMsurur yang diunggah pada Selasa 06 April 2021, Alsyatry Msurur meluapkan kekesalannya kepada pihak pihak yang membiarkan kambing bebas berkeliaran hingga bermalam di Posyandu tersebut.
“Pagi – pagi sudah dapat pemandangan yang tidak enak. Tolong eee, yang pelihara kambing di Kolikapa – Mbay I, yang pelihara pake lepas bebas tuh…
Ini POSYANDU bukan kandang kambing, jadi tolong kita saling menghargai. Bagi RT dan Kepala Lingkungan untuk bisa tertibkan hewan warga yang berkeliaran”. Demikian yang diunggah Msyatry Msurur.
Postingan tersebut mendapat tanggapan dari Lurah Kelurahan Mbay 1 Richard Lamanepa. “Sudah saya sampaikan di RT- nya”, ungkap Lurah di Wall komentar.
Dari postingan itu, muncul reaksi dan komentar bermacam-macam dari para Netizen. Berikut Komentar Para Nitizen yang peduli dan kesal dengan keadaan yang terjadi di Posyandu tersebut.
“Tidak usah repot-repot om. Om datang ambil tombak di sini rumah. Pas om dapat langsung tikam . Kalau belum mati, om antar kita potong panggang rame rame”.Kata
@Abdul Muthalib Abdurrahman melalui akun pribadinya sedikit kesal.
Kekesalan yang sama juga datang dari para pegiat sosial, misalnya @Bang Rikal Ninong. Dirinya menyampaikan bahwa hal ini pernah disampaikan ke pihak pemerintah terdekat, namun tidak ditanggapi.
“Hal ini saya pernah sampaikan dan ingatkan kepada pemerintah, namun hanya sebatas itu saja, karena tidak bakalan ada tindak lanjut. Jadi sama saja”, ucap Bang Rikal Ninong dalam komentarnya.
Penulis : Bambang N
Editor : Efrid Bata