Ende_lensatimur.net – 32 Tahun berkarya di bumi Flobamorata Nusa Tenggara Timur, Yayasan Tana Nua sebagai sebuah LSM (Lembaga Swadaya masyarakat) terus mengedepankan spirit pelayanan bagi kaum kecil dan marginal, khususnya para petani dan nelayan dalam meningkatkan derajat kehidupan terutama berkaitan dengan kesejahteraan hidup, serta bagaimana menjaga bumi alam ini dengan melestarikan lingkungan.
Di moment Ulang tahun yang Ke 32, Yayasan Tana Nua Flores menggelar sebuah kegiatan yang sangat spektakuler yakni : Pengukuhan Pengurus yang masuk dalam Formasi Manajemen LSM Tana Nua untuk perjalanan misinya Lembaga ke depan, serta Launching Buku tentang Perjalanan Napak tilas dan karya – Karya pelayanan Tana Nua di Flobamorata. Kegiatan ini digelar di Wisma Emaus Jl. Diponegoro Ende; Selasa, 09/11/2021.
Ketua Panitia kegiatan yang juga adalah Direktur Yayasan Tana Nua Flores, Bernadus Sambut mengatakan bahwa pada puncak perayaan HUT ke 32 Yayasan Tana Nua Flores, menjadikan moment refleksi tentang apa yang sudah dibuat oleh Yayasan Tana Nua Flores, serta apa yang belum dibuat dengan menunjukkan berbagai karya pendampingan terutama bagi para petani dan nelayan.
“Hari ini adalah sebuah ungkapan syukur karena Yayasan Tana Nua Flores masih ada dan tetap ada di tengah masyarakat bersama dengan petani dan nelayan”, ujarnya.
Ketua Pembina Yayasan Tana Nua Flores, Yulita Eme, S. Sos, M. Si menuturkan bahwa ungkapan syukur yang tak terkira kepada Tuhan, dan terima kasih kepada Staf Manajemen YTNF, Donatur, Pemda Ende serta seluruh masyarakat yang sudah mengambil bagian dalam perjalanan misi LSM Tana Nua di Flores.
“Dia melukiskan bahwa moment ini sedikit unik, karena Yayasan Tana Nua Flores baru merayakan HUT perdana di Usia 32 Tahun. Ini sebenarnya YTNF mau menunjukkan eksistensi dirinya sebagai sebuah Lembaga LSM yang harus memiliki integritas dalam menujukan peran dan kerja nyata bagi masyarakat”, ucapnya
Dia memberikan ucapan Proficiat kepada Direktur dan staf untuk acara yang hebat ini. Ada hal yang istimewa hari ini yakni Launching buku. Buku yang akan dilaunching menjadi dokumen Yayasan yang syarat makna, bersejarah dalam rekam jejak serta menjadi inspirasi dan motivasi untuk Yayasan Tana Nua Flores selanjutnya.
“Hadirnya Mars Tana Nua Flores menjadi harta, citra, karsa dan kebanggaan kita bersama. Hal – hal kecil yang dilakukan secara bersama akan berdampak besar dan menggembirakan”, tandasnya.
Sementara itu Uskup Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Poto Kota, Pr menyampaikan Dirgahayu, Proficiat dan apresiasi kepada seluruh keluarga besar Yayasan Tana Nua Flores yang menghantarkan Bahtera Tana Nua Flores menjadi LSM orang orang kecil dan marginal seperti petani dan nelayan.
“32 Tahun adalah sebuah gambaran usia yang tidak muda lagi dan secara pengalaman pasti sudah banyak makan asam garam. ‘Small but beautifull’ (Kecil tetapi indah). Yang kecil itu akan bertumbuh dan berkembang dengan baik serta akan melahirkan keindahan”, tuturnya.
Uskup Sensi juga menegaskan bahwa sesuatu yang hebat itu berawal dari hal-hal yang kecil. Keberhasilan yang dicapai LSM Tana Nua Flores adalah sebuah Pencapaian yang harus disyukuri dan diberdayakan untuk karya-karya kasih ke depan.
“LSM harus tampil beda dan harus mampu menjangkau semua wilayah dan golongan masyarakat yang selama ini belum pernah tersentuh perhatian khususnya masyarakat marginal melalui pendekatan budaya (culture approach)”, imbuhnya.
Uskup berharap agar LSM Tana Nua Flores terus memiliki ‘spirit relawan’ yang mau memberi diri dan berkorban untuk kebaikan dan kesejahteraan banyak orang, khususnya orang-orang kecil yang membutuhkan perhatian.
Bupati Ende dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten II, Drs. Derson Duka menyampaikan bahwa untuk membangun Kabupaten Ende, Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri.
“Pemerintah tentunya membutuhkan seluruh komponen masyarakat seperti yang sudah dilakukan oleh Yayasan Tana Nua Flores”, pungkasnya.
Pada kesempatan yang berahmat ini, saya berharap dukungan dari Yayasan Tana Nua Flores untuk terus berkerja sama dan berkolaborasi membangun Ende sesuai peran yang kita emban, guna membawa perubahan menuju Ende sejahtera dan berkeadilan.
Penulis : Efrid Bata
Editor : Elthon Rete