Ende_LensaTimur.net Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid dan anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), N.M Dipo Nusantara Pua Upa, S.H, M.Kn, mengunjungi Situs Sejarah seperti Taman Renungan dan Rumah Pengasingan Bung Karno di kota Ende, Selasa 28 Juli 2020.
Dalam kunjungan tersebut, Jazilul Fawaid mengatakan, bahwa Kota Ende merupakan kota sempit dan kecil yang memiliki sejarah perjalanan panjang kehidupan bangsa Indonesia. Di kota inilah Bung Karno mendapatkan ilham akan lima butir pancasila, yang kemudian menjadi ideologi bangsa Indonesia.
Dikatakannya, Dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Ende harus mampu bersinergi dengan kementerian pendidikan dan kebudayaan, agar dapat memprioritaskan pengalokasian Anggaran untuk pelestarian beberapa aset sejarah saat Bung Karno di asingkan di kota Ende.
Hal ini bertujuan agar situs sejarah ini menjadi warisan budaya Bangsa yang perlu dilestarikan dan tetap menjadi sebuah cerita sejarah yang terus hidup.
Di Kota Ende inilah ditenun butir-butir Pancasila oleh Sang Proklamator Bangsa, Soekarno untuk mengikat satukan se antero Nusantara dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Perjalanan sejarah bangsa ini dimulai dari Ende, karena Sang Proklamator merasakan benar betapa sulitnya kehidupan saat pengasingan di Ende pada tahun 1934 silam. Inilah cerita sejarah yang perlu diwariskan ke anak cucu bangsa ini.
Jazilul menekankan agar Rumah Pengasingan Bungkarno harus mendapatkan dana rutin dari pemerintah pusat. Biaya perawatan ini penting karena situs ini merupakan bukti sejarah yang harus dilestarikan, ucapnya.
Ia menambahkan, bahwa hal yang perlu diperhatikan adalah bukan saja hanya menjaga dan mempertahankan keasliannya dari situs sejarah ini, tetapi juga harus memperhatikan beberapa hal terkait perluasan supaya ada kesan milenial dan kekinian.
Lanjut beliau, ini dibuat supaya situs sejarah ini tidak saja memiliki nilai historikalnya saja, tetapi lebih dari pada itu harus mampu menjadi tempat wisata budaya yang ramai diminati dan dikunjungi oleh para wisatawan baik lokal, maupun manca negara.
Situs sejarah seperti ini menjadi sangat penting, karena ini berkaitan dengan nilai esensi yang dimiliki oleh barang peninggalan sejarah ini. Menjadi tidak berkesan apabila situs sejarah seperti ini, dibiarkan terlantar dan tidak terawat serta kurang mendapat perhatian dalam hal pelestariannya. Sebenarnya kita mesti malu, kalau tempat bersejarah seperti ini dibiarkan tidak terawat dan dilestarikan secara baik, ungkapnya.
Dalam Kesempatan ini, Dia berharap agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Ende untuk memberikan perhatian penuh terkait perawatan dan pelestarian situs-situs sejarah yang ada di kabupaten Ende ini.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Ende, Djafar Ahmad mengakui bahwa situs sejarah, taman renungan dan rumah pengasingan bung Karno belum terurus dengan baik.
Adapun yang menjadi ganjalannya yakni kendala pada dana untuk biaya perawatan.
Lebih lanjut Bupati Djafar menyampaikan bahwa ke depannya kami akan mengatur Anggaran sesuai dengan kebutuhan untuk biaya perawatan situs sejarah tersebut, tutupnya. (LT/Tim)