Ende_Lensatimur.net_ Festival Sepekan Danau Kelimutu merupakan event Nasional yang menjadi agenda tetap tahunan kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif. Ketiga event spektakuler yang selalu dijalankan setiap tahunnya dalam Festival Sepekan Danau Kelimutu adalah Taga Kamba, Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata dan Festival Budaya.
Hal itu disampaikan Kepala dinas pariwisata kabupaten Ende, Martinus Satban di ruang kerjanya Kamis, 05/08/2021.
Dia mengatakan bahwa event yang akan digelar nanti akan sama seperti tahun – tahun sebelumnya. Rencana kegiatan akan dilaksanakan pada tanggal 11 – 14 agustus 2021. Namun, karena mempertimbangkan kondisi pandemi covid-19 serta beberapa aturan terkait edaran Mendagri dan Bupati Ende, akhirnya kegiatan ini kita matangkan dulu.
“Untuk kegiatan Taga Kamba dan Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata tetap digelar, sedangkan untuk kegiatan festivalnya ditunda”, ujar Martinus.
Dijelaskannya, untuk Kegiatan Taga Kamba dan Pati Ka Bapu Ata mata tetap digelar, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Untuk penegakkan prokesnya sendiri akan dilakukan secara ketat. Hal ini dikarenakan Festival danau Kelimutu biasanya melibatkan banyak orang dan pasti terjadi kerumunan massa. Kegiatan Festival ini ditunda bukannya dibatalkan.
“Festival danau Kelimutu dalam rangka mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di kabupaten Ende”, tuturnya.
Dia menambahkan, untuk kegiatan festival danau Kelimutu tetap diadakan untuk menghidupkan ekonomi pariwisata di Kabupaten Ende. Di masa pandemi covid-19 seperti sekarang ini penting bagi kita untuk mensosialisasikan pariwisata kabupaten Ende.
Kunci keberhasilan pariwisata di masa pandemi Covid 19 seperti sekarang ini yakni agar dapat segera rebound di mana pelaksanaan protokol kesehatan berbasis CHSE harus dilakukan secara baik dan penuh disiplin khususnya di tiap destinasi tujuan dan pelaku sektor pariwisata.
“Standar sebuah pariwisata yang berbasis CHSE yakni meliputi : Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment (ramah lingkungan) dari semua elemen pendukung pariwisata itu sendiri”, pungkasnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat ekonomi kreatif dengan keterlibatan masyarakat melalui kelompok-kelompok kreatif. Kegiatan tersebut akan dibagi ke dalam tiga lokasi agar menghindar dari kerumunan massa dan memperkuat dengan digitalisasi melalui live streaming.
Ia berharap kegiatan ini bisa diselenggarakan dengan baik dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan karena ini merupakan event Nasional untuk mempromosikan pariwisata dan budaya yang ada di kabupaten Ende ini.
Megi yang adalah warga masyarakat Moni meminta kepada pemerintah daerah kabupaten Ende agar perlu mempertimbangkan lagi terkait penyelenggaraan festival danau Kelimutu di masa pendemi covid 19.
“Selama ini kami sebagai masyarakat kecil, sudah sangat menderita dengan wabah virus covid-19 ini. Untuk itu pemerintah harus komitmen dengan kebijakan yang sudah dibuat khususnya terkait PPKM”, tegasnya.
Di masa pandemi covid-19 ini, pemerintah daerah kabupaten Ende menutup kegiatan pariwisata di danau Kelimutu, dengan alasan agar tidak terjadi kerumunan masa di areal wisata danau Kelimutu. Sebagai masyarakat kami taati aturan tersebut. Tetapi sekarang pemda Ende buat lagi kebijakan untuk pelaksanaan kegiatan Festival Danau Kelimutu, kami masyarakat jadi bingung, secara khusus bagi kami pelaku pariwisata.
Ia berharap kepada pemerintah daerah untuk menunda kegiatan festival danau Kelimutu dan seni budaya di kecamatan Kelimutu untuk menghindari penyebaran covid-19.
Penulis : Elthon Rete
Editor : Efrid Bata