Ende_lensatimur.net – Kota Ende sebagai kota sejarah lahirnya Pancasila tentunya memiliki syarat makna dengan nuansa historis, namun ada hal yang juga melegenda yaitu Ende sebagai Kota Pelajar. Ende sebagai Ikon Kota Pelajar bukan sekedar slogan tetapi itu memang nyata dan fakta.
Deretan Lembaga pendidikan dari jenjang TK hingga Perguruan Tinggi di Ende sudah ada sejak lama, dan bahkan output yang dihasilkan sudah memberikan kontribusi bagi banyak pihak dan Lembaga di Se – antero Nusantara ini.
Untuk mengembalikan marwah Kota Ende sebagai Kota Pelajar, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Ende membutuhkan Sumber daya Manusia (SDM) yang mumpuni di Bidang pendidikan terutama dari guru-guru penggerak dengan peningkatan Kapasitas melalui workshop Kurikulum Prototipe.
Hal itu disampaikan Bupati Ende, Drs Djafar Achmad saat membuka kegiatan Workshop kurikulum Prototipe, kerjasama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan Penerbit Erlangga di Aula Kantor Dinas P dan K, jalan Soekarno Ende; Kamis, 24/02/2022
“Ende terkenal dengan sebutan kota pelajar, jadi hal itu menjadi tugas kita bersama dalam mendukung dan mengembangkan keberadaan Kota Ende sebagai Kota Pelajar. Untuk menjawabi berbagai persoalan pendidikan yang ada, maka diperlukan pembelajaran yang inovatif”, ucap Bupati Djafar
Lanjut Bupati Djafar, terkait dengan pengembangan pendidikan khusus bagi anak didik, dirinya berharap agar tidak hanya diajarkan tentang bagaimana menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Pola pendidikan yang tidak kalah pentingnya ialah pendidikan karakter bagi anak. Melalui pendidikan karakter yang baik, maka anak didik akan semakin menjadi pribadi yang berkarakter, berkepribadian dan memiliki wawasan pengetahuan yang baik pula”, ujarnya.
Bupati Djafar meminta kepada para kepala sekolah dan peserta Workshop agar mengikuti kegiatan ini dengan baik, sehingga bisa dibangun sebuah kebersamaan dalam proses pendidikan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Matildis Mensi Tiwe menjelaskan bahwa saat ini di Kabupaten Ende SDM tenaga pendidik baru memiliki 28 tenaga pendidik guru penggerak, yang mana 17 di jenjang Paud sampai SMP dan sisanya di jenjang SMA dan SMK .
“Untuk mempersiapkan SDM yang bagus maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende menyelenggarakan seleksi guru penggerak gelombang ke II, dimana peserta yang memasukkan lamaran ada sekitar 1.184, sementara yang lolos seleksi 400 orang”, tuturnya.
Mensi Tiwe menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pihak sponsor, Penerbit Air Langga yang telah membantu Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberikan pengetahuan tentang kurikulum prototipe.
“Strategi ke depannya kita harus mengangkat merdeka belajar agar semua sekolah wajibkan memiliki guru penggerak sehingga kurikulum prototipe bisa diterapkan di semua sekolah,” tegas Mensi Tiwe.
Mensi Tiwe berharap agar guru penggerak bisa menjadi agen perubahan pendidikan, sehingga ke depan akan mengangkat harkat dan martabat pendidikan di Kabupaten Ende, serta bisa mewujudkan kembali Ende Pintar, Ende juara dan Ende berbudaya.
Penulis :Elthon Rete
Editor : Efrid Bata