Ende_Lensa Timur. Net_ Data Pasien Covid-19 di kabupaten Ende terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini menjadi sebuah keprihatinan dan harus disikapi secara baik oleh semua elemen masyarakat agar bisa meminimalisir penyebaran covid 19 di Kabupaten Ende.
Warga masyarakat Ende dikejutkan dengan cuplikan dari sebuah kepingan video berdurasi 19 detik yang beredar luas di internet, di mana dalam video tersebut ada dua petugas satgas covid dan seorang ibu yang diduga adalah keluarga Almarhum sedang menggotong jenasah pasien covid 19 dengan tanpa menggunakan protap kesehatan covid 19 serta tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) .
Dalam video tersebut, jenasah pasien positif covid 19 hanya dibungkus dengan menggunakan terpal berwarna biru dengan ukuran sedang. Hal ini dilakukan petugas covid 19 dan keluarga karenakan ketiadaan kantong jenasah.
Kepala Puskesmas Detukeli, Seravinus Sage yang dihubungi media ini melalui sambungan teleponn; Jum’at, 25/06/2021, membenarkan bahwa video yang beredar tersebut adalah video dari warga Kecamatan Detukeli dari Desa Kanganara yang meninggal dunia akibat covid 19, dikarenakan kontak erat dengan keluarganya yang terkonfirmasi positif covid 19 yang sedang dikarantina di rumah sakit umum Daerah Ende.
“Almarhum yang meninggal dunia akibat terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut adalah benar warga dari Desa Kanganara Kecamatan Detukeli yang berinisial “LL” berusia (63) tahun”, ungkapnya.

Seravinus Sage menambahkan bahwa Almarhum “LL” yang terkonfirmasi Covid-19 tersebut meninggal dunia di rumahnya sendiri ketika sedang tidur. Ketika keluarganya hendak memanggil untuk membangunkan beliau, dirinya sudah tidak bernyawa lagi. Ini yang menjadi kekuatiran masyarakat karena takut penyebaran virus covid 19 ini kepada masyarakat yang ada di sekitarnya, untuk itu mereka tidak mau mendekat dan menjauhi jenasah tersebut.
“Kami dari Petugas Kesehatan mengalami kewalahan, karena selain tenaga kesehatan yang tidak terlatih juga karena keterbatasan APD sehingga mereka kesulitan melakukan evakuasi untuk menguburkan pasien Covid-19 tersebut”, tuturnya.
Kepala Puskesmas Detukeli mengakui kalau ketersediaan Alat Pelindung diri maupun kantong jenasah yang ada di Puskesmas sangat minim.
“Dirinya meminta kepada Pemerintah Daerah dan juga Satgas Covid 19 Kabupaten Ende untuk bisa mendistribusikan APD dan juga Kantong jenasah, karena hal tersebut sangat dibutuhkan saat terjadi kondisi darurat seperti ini”, pungkasnya.
Kepala Desa Kanganara, Emanuel Damai mengatakan bahwa pasien positif covid 19 yang meninggal dunia tersebut adalah benar warganya. Hal ini yang membuat kami dari pihak pemerintah Desa untuk terus berupaya dan berkoordinasi dengan pihak puskesmas serta Satgas Covid di Kecamatan untuk melakukan penanganan lebih lanjut terkait kondisi yang terjadi saat ini di Kanganara.
“Sebagai Pemerintah Desa, kami sudah berupaya melakukan antipasi dengan meminjam APD di Desa tetangga, namun APD di desa tetangga pun kosong. Untuk itu kami minta bantuan dari Satgas covid 19 di Kabupaten Ende untuk bisa memberikan bantuan berupa APD bagi warga Desa Kanganara”, tutupnya.
Penulis : Elthon Rete
Editor : Efrid Bata