Ende_Lensatimur.net – Hujan serta angin kencang yang melanda kota Ende dan sekitarnya pada Minggu, 20/02/2022 mengakibatkan lima buah rumah warga di RT/RW 10/4 Dusun Brai, Desa Borokonda Kabupaten Ende terancam ambruk dan rusak.
Hal itu dipicu oleh intensitas hujan yang cukup tinggi sehingga tembok penahan tanah (TPT) yang membentengi rumah warga longsor dan ambruk akibat terkikis air.
Pantauan media ini di lokasi, terlihat tembok penahan tanah sepanjang 12 meter di depan rumah warga runtuh. Tiga parabola dan kios milik warga juga ikut roboh. Warga menanganinya secara darurat menggunakan karung berisi pasir untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan.
H. Alta Ibrahim, Kepala Desa Borokanda, di lokasi Longsor; Senin, 21/02/2022 mengatakan bahwa akibat ambruknya TPT, lima rumah warga terancam roboh dan rusak
“Saat ini kondisi lima rumah warga yang terdampak longsor TPT sangat memprihatinkan. Kami berharap agar Pemerintah Kabupaten melalui Dinas terkait agar bisa memberikan perhatian dan penanganan darurat untuk mengatasi kondisi yang dialami warga saya”, tutur H. Alta Ibrahim
Lanjut H.Alta Ibrahim, masing-masing Kepala Keluarga (KK) dari lima rumah warga yang terdampak longsor sudah melakukan penanganan secara manual yakni dengan menggunakan karung yang berisi pasir untuk menahan tanah secara sementara.
“Hal yang dilakukan oleh warga sebagai penanganan darurat sangat tidak menjamin, karena sesewaktu bisa saja terjadi longsor kembali. Untuk itu butuh penanganan serius dari Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kabupaten Ende untuk menanggapi menangani bencana tersebut”, ucapnya.
Kades Borokanda menjelaskan bahwa Pemerintah Desa sebenarnya mau membantu dengan menggunakan dana desa, namun untuk saat ini sudah tidak bisa lagi karena ada regulasi terkait pemotongan 8 persen dana desa untuk ketahanan pangan dan kehewanan. Sisanya sudah dialokasikan untuk pembangunan tembok penahan abrasi pantai dan pembangunan satu unit rumah layak huni.
“Ia berharap pemerintah daerah melalui dinas terkait yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum untuk segera memperbaiki kembali tembok penahan tanah. Apabila kondisi ini dibiarkan berlarut – larut maka akan mengancam keselamatan jiwa warga dari lima rumah yang berada disekitar lokasi tersebut”, pintanya.
Sementara itu, Anggota DPRD Ende, Yulius Cesar Nonga (YCN) saat memantau langsung kondisi longsor yang menimpa lima rumah warga di Borokanda mengatakan bahwa pagi tadi saya mendapat laporan dari masyarakat terkait longsornya tembok penahan tanah, sehingga saya langsung ke lokasi untuk melihat secara langsung apa yang terjadi seperti yang disampaikan masyarakat.
Kondisi yang dihadapi masyarakat Borokanda memang sangat memprihatinkan, ini butuh perhatian dan penanganan serius dari Pemerintah Daerah. Sebagai Wakil rakyat kita akan menyampaikan hal tersebut ke Pemerintah Daerah melalui instansi terkait agar membangun kembali tembok penahan tanah yang sudah ambruk akibat longsor.
“Secara pribadi, saya YCN hanya bisa memberikan bantuan semen untuk penanganan darurat”, tandasnya.
Kita berharap semoga masih ada anggaran yang memungkinkan di BPBD Kabupaten Ende untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana longsor ini.
Penulis : Elthon Rete
Editor : Efrid Bata.