Ende_lensatimur.net – Intensitas curah hujan yang cukup tinggi di wilayah bagian barat Kabupaten Ende dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan tanah longsor di Watuteka, jalur jalan utama yang menghubungkan tiga desa dalam kecamatan nangapanda dengan pusat Ibu kota kecamatan.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun media ini, longsoran itu terjadi di Watuteka, jalur jalan Nangamboa – Watumite, serta jalur Pu’ukungu – Maukaro tepatnya di Orakeri.
Pantauan Media ini di lokasi longsoran, ada begitu banyak material berupa batu, pasir, tanah dan kayu yang menutupi badan jalan sehingga menyulitkan akses transportasi bagi warga.
Material longsoran telah menutup badan jalan utama. Jalan ini adalah satu-satunya jalur perlintasan bagi masyarakat di tiga desa, yakni Desa Tendaondo, Watumite dan Romarea ke Ibu Kota Kecamatan Nangapanda.
Hal itu dikatakan Rian Nulangi, salah seorang tokoh muda Nangapanda yang juga wartawan salah satu media online di Ende ketika berada di lokasi longsoran Watuteka; Senin, 06/09/2021.
Rian menjelaskan bahwa bahwa ketika dirinya melintasi jalur tersebut, ditemukan begitu banyak material longsor berupa batu, pasir, tanah dan kayu yang menutupi badan jalan sehingga warga harus ekstra hati-hati ketika melintasi jalur tersebut, karena materialnya hingga saat ini belum dibersihkan.
“Longsoran sudah terjadi empat hari yang lalu, namun hingga saat ini belum ada inisiatif ataupun perhatian dari pemangku kepentingan baik desa, kecamatan maupun kabupaten untuk berusaha membersihkan material longsor tersebut”, tuturnya.
Rian berharap agar dalam waktu dekat pemerintah kabupaten Ende segera mengambil langkah preventif untuk membersihkan material longsor, karena ini satu-satu akses jalan bagi kami masyarakat di tiga desa yakni Tendaondo, Watumite dan Romarea.
Secara terpisah kepala Desa Watumite, Aryanto Dei mengatakan bahwa ketika memasuki musim penghujan, satu – satunya akses jalur bagi masyarakat tiga desa untuk mencapai ibu kota kecamatan Nangapanda adalah jalur jalan Nangamboa – Watumite.
Dengan kondisi longsor yang terjadi di Watuteka membuat aktivitas dan aksesbilitas masyarakat dari dan menuju kota kecamatan nangapanda menjadi terhambat.
“Roda perekonomian menjadi terhambat karena komoditi sebagai penyangga ekonomi tidak bisa di pasarkan ke kota, selain itu pembangunan di desa pun terhambat karena kesulitan dalam hal pendropingan material”, ujar Aryanto.
Kami berharap kepada Pemerintah Kabupaten Ende, khususnya Dinas Teknis terkait untuk mambantu kami dalam hal pembersihan material longsor sehingga akses transportasi dapat berjalan normal, serta roda perekonomian masyarakat kembali digerakkan.
Penulis : Efrid Bata
Editor : Elthon Rete