Ende_lensa timur.net – Jumlah curah hujan yang terus meningkat setiap hari di wilayah Kabupaten Ende, mengakibatkan terjadinya bencana alam berupa longsoran di kampung Wolokoli, Kecamatan Wolowaru. Material longsoran akibat hujan deras semalam telah menutupi semua badan jalan sehingga aktivitas moda transportasi menjadi terhambat dan lumpuh total.
Jalan ini adalah jalan utama yang menghubungkan antar kecamatan dalam wilayah Kabupaten Ende yakni, kecamatan Wolowaru, Wolojita, Kelimutu, serta Ndona Timur.
Adapun marerial longsor yang menutupi badan jalan berupa tanah lumpur, kerikil, dan batu besar serta beberapa pohon kayu yang tumbang. Untuk itu kepada masyarakat yang akan bepergian melintasi wilayah ini dengan menggunakan roda dua maupun roda empat, supaya ektra hati – hati dan selalu waspada.
Harun M. Yamin kepada media ini, rabu, 20/01/2021 menyampaikan bahwa longsoran yang terjadi di desa Wolokoli memang sangat parah sehingga akses transportasi dari Kecamatan Kelimutu menuju Jopu, Wolowaru, Wolojita dan Ndona Timur macet total, karena titik di mana terjadinya longsoran, material longsor belum bisa dibersihkan; sehingga para pengendara Kendaraan sulit untuk melintasi jalan ini, ungkapnya.
Lanjut Harun, Jalan ini merupakan salah satu akses jalan utama bagi para pengguna jalan yang berada di beberapa desa di wilayah kecamatan wolowaru dan kecamatan lainya.
Dijelaskannya, bahwa jalur ini merupakan satu – satunya jalur yang digunakan masyarakat untuk menuju kota guna menghantarkan hasil – hasil bumi, baik pertanian maupun perkebunan serta mengakses barang- barang non lokal dari kota agar bisa menggerakkan roda perekonomian di kalangan masyarakat pedesaan, ungkapnya.
Bagi Masyarakat di Kecamatan Wilayah Timur Kota Ende, Kecamatan Wolowaru adalah miniatur kecilnya kota Ende, karena di Wolowaru adalah pusat ekonomi serta perbelanjaan karena di Wolowaru ada pasar dan pertokoan. Perlu diakui bahwa masyarakat desa di sekitaran Wolowaru untuk bisa mendapatkan akses barang harus belanja di Wolowaru. Bagi warga Jopu, Wolokoli, Mbulilo’o, Tanalo’o dan Rindiwawo dan kecamatan Wolojita; Wolowaru memiliki peran strategis dalam menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Ketika akses menuju Wolowaru terhambat akibat longsor, maka roda perekonomian masyarakat pun menjadi terganggu dan mengalami stagnasi, tutur Harun.
Ia berharap agar pemerintah daerah Kabupaten Ende melalui dinas pekerjaan umum (PUPR) serta BPBD untuk turun ke lapangan agar bisa mengecek kondisi yang terjadi serta sesegera mungkin membersihkan material longsoran, agar akses transportasi kembali berjalan normal dan roda perekonomian berjalan sebagaimana mestinya.
Anggota DPRD Ende, Hasbullah Mberu ketika dihubungi media ini, membenarkan adanya terjadi longsoran di kecamatan Wolowaru tepatnya di desa Wolokoli, dan akibat longsoran yang menutup badan jalan membuat arus transportasi menjadi lumpuh total.
Hasbullah akan melakukan komunikasi serta Koordinasi dengan Pemda Kabupaten Ende, khususnya instansi terkait yakni PUPR, agar secepatnya membersihkan material longsoran yang di desa Wolokoli; sehingga para pengguna jalan yakni pengendara kendaraan roda dua maupun roda empat dapat mengakses kembali transportasi dari dan menuju wilayah tersebut, tegasnya.
Ia menambahkan di saat musim penghujan jalur jalan ini sering terjadinya longsor sehingga akses ekonomi terhambat. Untuk itu dia meminta kepada dinas pekerjaan umum kabupaten Ende supaya bisa memberikan perhatian khusus kepada daerah-daerah yang rawan longsor seperti jalan dari Wolowaru menuju kecamatan Wolojita.
Anggota DPRD dari dapil lV ini, meminta kepada pemerintah daerah kabupaten Ende perlu mengidentifikasi jalur jalur yang menjadi rawan longsor yang berpotensi mendatangkan bencana supaya perlu dilakukan penanganan secara dini agar ketika musim Penghujan tiba tidak menimbulkan gangguan bagi para pengguna jalan. Selain itu di daerah-daerah yang rawan longsor supaya bisa disiapkan 1 unit alat berat untuk mengatasi longsoran tersebut, tandasnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Ende, belum berhasil dihubungi media ini.
Penulis : Elthon Rete
Editor : Efrid Bata