Borong_lensa timur. net – Satu lagi hal yang menakjubkan datang dari Manggarai Timur yakni Wisata Sejarah Gua Ronggo Niki. Gua Ronggo Niki ini berada di desa Ruan, Kecamatan Kota Komba Kabupaten Manggarai Timur.
Teriknya panas Sang Mentari tidak menyurutkan langkah sang petualang dan penakluk alam untuk sampai ke lokasi yang terbilang masih sangat perawan itu.
Tempat yang berjarak 7 Km dari ibu kota kabupaten Manggarai Timur ini menyedot perhatian para pencinta alam untuk menelusuri Alam Gua Ronggo Niki yang sangat asri nan keramat itu. .
Alam terjal dengan batuan cadas yang nampak berderet sepanjang bentangan Alam hutan wisata sejarah, serta bebatuan yang menyerupai stalaktit dan sekeping danau yang tidak memiliki air kecuali di saat musim penghujan; menjadikan kawasan wisata Gua Ronggo Niki ini sebagai satu kesatuan alam yang penuh misteri karena memberikan kesan Natural dan menyimpan sejuta rahasia.
Dalam kawasan Gua Ronggo Niki ini, konon katanya memiliki sebuah batu besar yang menyerupai mezbah. Mezbah adalah bebatuan yang berbentuk seperti meja kurban sebagai tempat persembahan dan sesajian kepada sesuatu yang dihormati, atau kepada Roh leluhur dan sesuatu yang dianggap sebagai wujud tertinggi.
Desa Ruan adalah salah satu desa yang masih terisolir karena Sarana dan prasarana infrastruktur seperti jalan, listrik, air minum bersihnya sangat tidak mendukung. Hal ini yang membuat akses untuk masuk menuju Lokasi wisata Alam Gua Ronggo Niki menjadi sangat sulit dan memakan waktu yang sangat lama.
Marten Paini 37 tahun Putra Ruan mengisahkan bahwa Alam desanya sangat indah dan menakjubkan karena di desanya itu tersimpan sebuah kawasan wisata Alam yang memiliki nilai historis yang tinggi; karena di dalamnya mengandung sebuah cerita sejarah yang menjelaskan tentang tata budaya dan peradaban masyarakat setempat. Nilai-nilai itu lah yang harus dipelajari dan diwariskan kepada generasi saat ini dan yang akan datang.
Marten yang adalah petani dan peternak ini mengaku bangga dengan semua potensi desa yang dimiliki masyarakat desa Ruan.
Pria yang sehari – harinya gemar melakukan kegiatan kerajinan meubeler ini sambil celetuk dia bergumam, andaikan desa kami ini memiliki listrik dan jalan yang bagus pasti kami akan sama seperti masyarakat di desa desa lain karena kami juga sangat kaya dengan potensi dan kekayaan alam serta hasil pertanian dan peternakan.
Pria paruh baya ini menceritakan bahwa situs bersejarah Gua Ronggo Niki ini memiliki aneka Flora dan fauna yang sangat beraneka ragam dan mengesankan. Ada satu jenis spesies burung langkah yang menghuni kawasan wisata alam sejarah ini. Burung maleo Namanya. Burung Maleo ini biasanya tinggal di dalam tumpukan tanah. Tumpukan tanah itulah yang menjadi sarang burung maleo, ungkapnya.
Kepala desa Ruan Sebastianus, mengatakan wilayah situs sejarah gua Ronggo Niki merupakan wilayah hutan adat yang dilindungi atau menjadi cagar alam.
Hutan dengan luas lebih dari 10 hektar ini menjadi tempat situs bersejarah, dan itu telah diserahkan kepada pihak pemerintah daerah Kabupaten Manggarai Timur untuk dikelola.
Setelah penyerahan aset wisata ini kepada pihak pemerintah kabupaten Manggarai Timur pada tahun 2017, hingga hari ini belum ada progres lanjutan untuk penataan dan pengembangan wisata situs sejarah ini.
Pihak pemerintah kabupaten Manggarai Timur, sempat berjanji untuk mendorong dan meningkatkan keberadaan tempat wisata bersejarah tersebut menjadi sebuah obyek wisata.Namun, hingga kini pemerintah belum merealisasikan janji itu.
Apabila obyek wisata Sejarah Ronggo Niki itu dikelola dengan baik, akan mendorong dan meningkatkan roda perekonomian di desa Ruan serta mampu membuat kehidupan masyarakat desa Ruan menjadi lebih baik dan sejahtera. (LT/Ephoz)