Ende_lensatimur.net-Calon Guru Penggerak angkatan 6 kabupaten Ende mengadakan kegiatan Lokakarya ke -3 program pendidikan guru penggerak yang dilaksanakan di aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Sabtu, 17 Desember 2022.
Kegiatan Lokakarya ini dibuka oleh Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan ( GTK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Maria Fransiska Tea, S.Sos. dan ditutup secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Matildis Mensi Tiwe, SE, M.Ak.
Hadir pula Tim dari Balai Guru Penggerak Provinsi Nusa Tenggara Timur, Setiawati Rahayu, dan Lidya Sitompul, Widya Prada BGP Provinsi NTT, dan para Pengajar Praktek.
Dalam arahan,pembukaan, Maria Fransiska Tea, S.Sos, mengajak calon guru penggerak angkatan 6 Kabupaten Ende, hendaknya mengikuti kegiatan lokakarya ke – 3 ini dengan baik, sehingga dapat menjadikan dirinya sebagai roh yang selalu berada di sekitar anak didik serta membimbing mereka dalam situasi apapun.
Sementara itu, Kadis P & K, Matildis Mensi Tiwe, SE.M.Ak, mengajak para Calon Guru Penggerak Angkatan 6 Kabupaten Ende, untuk berlomba melakukan pelayanan terbaik.
Pembelajaran di sekolah harus dijiwai dan disemangati oleh spirit pelayanan kepada peserta didik, Guru jangan takut berubah, tanpa henti memoles diri, Saat ini adalah masa yang paling baik bagi dunia pendidikan.
Keadaan paling baik karena banyak kemajuan dan ilmu teknologi yang bisa dinikmati oleh umat manusia. Di Dunia ini tidak ada yang sifatnya kekal. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dipastikan akan mempengaruhi cara pandang, kebiasaan, dan nilai – nilai yang dianut masyarakat,”ujarnya.
Ignasius Ghele Raja, S.Pd, salah satu Pengajar Praktek CGP angkatan 6 Kabupaten Ende ketika ditemui awak media di sela sela kegiatan Lokakarya mengatakan bahwa dalam kegiatan Lokakarya ke- 3 merupakan program pendidikan guru penggerak.
Iganasius menambahkan, para pengajar praktek fokus membimbing CGP, agar mampu memahami secara penuh dan dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan sosial dan emosional saat melakukan kegiatan pembelajaran kepada peserta didik.
Lomba lokakarya guna meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat dan profil belajar siswa tersebut di sekolah masing- masing.
Salah satu Calon guru penggerak. Maria Elisabeth Roga, S.Pd. mengungkapkan rasa bahagianya atas seluruh kegiatan lokakarya ke-3 ini, tentang pembelajaran diferensiasi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid.
Elisabeth Roga merefleksikan bahwa pembelajaran diferensiasi sebagai solusi menajamkan potensi akademik dan sosial emosional siswa, ujarnya.