Ende_lensatimur.net– Pasca tragedi terbaliknya Kapal Motor Penumpang Marina II, yang melayani rute Bita Beach- Wolokota, Kekasewa dan Nila, warga dari ketiga desa ini, mengaku kesulitan bepergian ke desa maupun ke Kota Ende.
Hal ini dikarenakan KMP Marina II merupakan bantuan Pemda Ende yang dikelola Bumdes Sentani Desa Nila, tak kunjung diperbaiki.
Pantauan media ini; Kamis, 16/06/2022, KMP Marina II yang baru beroperasi kurang lebih 3 bulan itu, masih berlabuh di kolam labuh pantai Bita Beach. Dari pantauan di lapangan untuk sementara tidak ada aktivitas perbaikan dari pihak pengelola maupun Dinas Terkait.
Masyarakat Pesisir pantai selatan numpuk di pelabuhan Bitta beach Ende, karena keterbatasan moda transportasi laut yang menghubungkan wilayah pantai selatan dengan kota Ende.
Fidel D salah seorang warga yang berasal dari kampung Wolokota mengakui sejak hadirnya sarana transportasi itu, aktivitas mobilisasi barang dan manusia ke desa – desa di wilayah pesisir pantai selatan Ende ini cukup lancar, namun kini kami kesulitan lantaran hanya dilayani satu perahu motor saja.
Tak jarang dari antara mereka terpaksa harus berjalan kaki ke Kota, apabila ada keperluan mendadak.
“Ya selama Marina II masih beroperasi kami sangat bersyukur karena cukup membantu dan memberikan kenyamanan bagi kami dalam pelayaran dari dan menuju kota Ende. Namun hingga kini kami mengalami kesulitan karena semenjak KMP Marina II mengalami nasib naas beberapa waktu lalu, belum ada penanganan serius baik dari pihak pengelola maupun Dinas Perhubungan,” ujar Fidel.
Lanjut Fidel hal yang sangat sulit ketika warga mengalami sesuatu yang sifatnya emergensi seperti sakit atau meninggal. Selain itu semua proses pembangunan di desa pun jadi terhambat karena untuk mengakses barang dan jasa mengalami kesulitan.
Warga kemudian meminta, Pemda Ende melalui dinas teknis terkait untuk serius memperhatikan masalah tersebut, mengingat saat ini sarana transportasi laut adalah satu- satunya akses yang bisa menghubungkan desa mereka dan kota Ende, lantaran belum tersentuh pembangunan Jalan.
Penulis : Efrid Bata
Editor : Elthon Rete