Ende_Lensatimur. Net_ Dua minggu terakhir ini, di kota Ende mengalami kelangkaan minyak tanah. Akibat dari kelangkaan minyak tanah tersebut, masyarakat semakin sulit untuk mendapatkan pasokan minyak untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Terkait dengan kelangkaan minyak tanah di wilayah kota Ende dan sekitarnya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ende lakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Depo Pertamina Ende; Rabu, 14/04/2021.
Ketua Komisi II DPRD Ende, Yulius Cesar Nonga kepada media ini menyampaikan bahwa kelangkaan minyak tanah sudah sering terjadi setiap tahunnya. Kelangkaan itu biasanya terjadi pada bulan Maret, April dan Mei; namun tidak ada tindakan tegas dari pihak desprindag dan Depot Pertamina kepada agen dan pengkalan yang diduga nakal melakukan penimbunan minyak tanah.
“Semestinya pihak Disperindag harus segera melakukan evaluasi terhadap agen dan pangkalan terkait dengan pendistribusian minyak tanah, setelah mengetahui bahwa telah terjadi kelangkaan minyak”, ujar Yulius Cesar Nonga.
Ia berharap agar pihak depot Pertamina dan Disperindag untuk menindak secara tegas, bila perlu cabut izinnya kalau diketahui ada agen dan pangkalan yang nakal bermain minyak tanah.
Hal senada juga disampaikan oleh Anggota DPRD Ende, Vian Moa Mesi yang mengatakan kalau hal semacam ini sudah berulang kali terjadi setiap tahunnya.
“Untuk itu, terkait dengan kelangkaan minyak tanah ini, kami memohon untuk membangun sinergitas dan kerjasama yang baik antara lembaga, baik itu pertamina, Disperindag maupun DPRD Ende untuk bisa menelusuri hambatan itu terjadi di mana? Lalu selain itu untuk memastikan apakah ada agen atau pangkalan yang nakal”, tuturnya.
Kita berharap, dalam waktu dekat pihak Depo Pertamina dan Desprindag untuk memantau secara langsung pendistribusian minyak tanah ini, sehingga tidak terjadi lagi hal serupa.
Margaretha Siga Sare, juga minta kepada Depot Pertamina untuk awasi agen yang nakal, terutama di sepanjang jalan menuju ke kabupaten Nagekeo dan Ngada, Karena selama ini ada laporan dari warga bahwa ada sopir yang nakal menjual minyak tanah di jalan tepatnya area Nangapanda dan Nangamboa; dan di duga adanya kerja sama dengan pihak lain.
“Tahun lalu ada laporan dari warga bahwa ada mobil Pertamina yang nakal, di mana minyak tanah tersebut drop di jalan. Oleh karena itu bagi pihak Pertamina maupun Disperindag untuk bisa mengawasi ekstra ketat lagi”, ungkap Megi.
Sementara itu, Kepala Depot Pertamina Ende, Ida Bagus mengatakan bahwa bahan bakar minyak (BBM) untuk jenis minyak tanah, stoknya saat ini masih mencukupi untuk satu minggu ke depan. , kalau ada terjadinya kelangkaan nanti kita telusuri ke agen dan pangkalan.
Ida Bagus menegaskan bahwa untuk jalur pendistribusiannya, nanti akan kita awasi secara baik, dan apabila ditemukan agen yang nakal maka kami akan menindaknya secara tegas. Namun kami juga memiliki keterbatasan di mana, kami hanya mampu memantau agen dan pengecer yang sudah terdaftar. Sedangkan di luar itu, kami meminta kepada pihak Disperindag dan pihak keamanan untuk melakukan tindakan tegas.
Sekretaris Desprindag Kabupaten Ende, Kanisius Se menyampaikan bahwa dari data yang dimiliki oleh Disperindag Kabupaten Ende, diketahui bahwa secara keseluruhan ada 824 pangkalan, baik di dalam kota Ende Maupun di luar kota Ende. Ada sebanyak 70-an pangkalan yang tidak aktif sehingga tidak ada pendistribusian ke pangkalan tersebut.
Berdasarkan hasil penelusuran tim investigasi kami, diketahui bahwa kelangkaan minyak tanah ini terjadi di dua kecamatan dalam kota yakni kecamatan Ende timur dan Ende tengah, sedangkan kecamatan lain masih dalam posisi aman.
“Saat investigasi, Tim menemukan adanya beberapa indikasi di lapangan yang diduga mengakibatkan adanya kelangkaan minyak tanah ini. Di mana agen dan sopir memberikan perlakuan khusus kepada salah satu pangakalan, sehingga pendistribusian minyak tanah kepada pangkalan yang lain tidak merata. Selain itu ada pangkalan yang menjual minyak tanah bukan untuk wilayah di mana pangkalan itu berada, tetapi ada kecenderungan untuk menjualnya keluar wilayah”, tandasnya.
Dari beberapa indikasi yang ditemukan di lapangan, itu menjadi masukan bagi kami untuk bisa mengevaluasi, sejauhmana fungsi pengawasan yang kami lakukan berkaitan dengan Pendistribusian minyak tanah ini, sehingga menjadi tepat sasaran dan dapat meminimalisir kelangkaan minyak tanah yang terjadi di Ende.
Penulis : Elthon Rete
Editor : Efrid Bata