Ende_lensatimur.net – Pabrik Es milik Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Ende mulai beroperasi sejak akhir Agustus 2021 lalu. Dengan kembali beroperasinya pabrik es ini, tidak lain tidak bukan untuk membantu para nelayan yang ada di kabupaten Ende dan sekitarnya untuk menjaga hasil tangkapan ikan agar tetap awet.
Demikian hal tersebut disampaikan Kabid Pengelolaan Produksi Usaha Perikanan (P2UP) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Ende, Ja’far di lokasi Pabrik Es; Kamis, 28/10/2021.
Jafar mengatakan permintaan akan es batu ini sangat tinggi. Produksi Es milik DKP sejak beroperasi selama 2 bulan terkahir sudah melayani beberapa daerah yang ada di luar Kabupaten Ende seperti Mbay Negekeo, Aimere Ngada dan Borong Manggarai Timur.
“Hal ini dipicu karena harga es batu produksi DKP Ende per baloknya sangat murah yakni dibandrol sebesar Rp. 15.000”, ujarnya.
Lanjut Jafar, memang diakui bahwa sebelumnya Pabrik Es milik DKP Ende sempat terhenti karena ada masalah teknis.
“Produksi ini akhir Agustus 2021 kemarin sudah bisa beroperasi lagi karena beberapa masalah teknis sudah terselesaikan secara baik”, tuturnya.
Dia menambahkan, untuk operasional kegiatan produksi Es ini, pihak DKP Kabupaten Ende telah mempekerjakan sebanyak 11 orang karyawan yang terdiri dari 1 orang Admin, 1 orang Teknisi dan 9 Orang tenaga operasional.
“Para pekerja ini bekerja secara profesional dengan menggunakan sistem shif – shifan. Pembagian beban kerja berlaku untuk 2 shif selama 24 jam. 1 shif untuk 12 jam, dan dalam 1 shif ada 3 orang. Mereka semua diberikan upah sebesar Rp. 1.100.000 perbulan”, ucapnya.
Ja’far menuturkan bahwa dalam 1 hari kemampuan operasional pabrik memproduksi Es sebanyak 100 balok. Namun hasil produksi yang terjadi selama ini berkisar antara 30 – 40 balok es perhari. Hal ini dilakukan agar sisanya bisa untuk menjaga suhu di dalam freon, karena yang paling penting untuk dijaga adalah freonnya agar suhu tetap dingin.
“Pendapatan yang bisa ditaksasi dalam sebulan adalah seberapa Rp. 12.000.000. Dari total pendapatan ini, separuhnya untuk operasional dan upah tenaga kerja dan separuhnya lagi untuk kas daerah sebagai PAD”, tandasnya.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Ende berharap dengan diproduksi kembalinya pabrik es ini, sekurang-kurangnya bisa membantu memenuhi kebutuhan dan permintaan nelayan yang ada di Kabupaten Ende akan persediaan stok es batu.
Penulis : Efrid Bata
Editor : Elthon Rete