Ende_lensatimur.net – “Pancasila Rumah Kita dari Ende Untuk Indonesia” adalah sebuah kalimat yang syarat makna, karena di kota Ende yang kecil inilah sang Founding Father, Soekarno merenungkan butir-butir Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia.
Ende bukan saja dikenal sebagai Kota sejarah tetapi juga merupakan miniatur Indonesia, di mana aneka suku, etnis, ras dan agama ada di Kabupaten Ende. Semuanya hidup berdampingan dalam spirit kebersamaan, yang senantiasa selalu menjunjung tinggi nilai toleransi dan peradaban budaya.
Ini nampak jelas terlihat ketika dilangsungkan parade pesona kebangsaan; Sabtu, 28/05/2022 ada begitu banyak perwakilan suku, etnis, ras dan agama dari se-antero persada nusantara menjadi peserta parade. Hal itu terlihat indah di kala perbedaan menghiasi seluruh nuansa parade.
Kegiatan Parade Pesona Kebangsaan adalah rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemda Ende menuju perayaan puncak Hari lahir Pancasila, 1 Juni 2022 di Ende.
Parade Kebangsaan ini terdiri dari dua bagian yaitu Parade Laut dan Parade Darat.

Parade Laut rutenya dimulai dari pulau Ende dan berakhir di pelabuhan Bung Karno Ende. Parade laut melibatkan ribuan masyarakat pulau Ende yang menggunakan ratusan kapal motor berarak dari pulau Ende menuju pelabuhan Bung Karno yang membawa Plakat Burung Garuda Pancasila.
Setelah melakukan parade laut dilanjutkan dengan Parade darat. Di parade darat ini, semua masyarakat dari berbagai suku, etnis, ras, dan agama menggunakan busana daerahnya masing-masing melakukan long march sambil memegang plakat Garuda dengan rute mulai dari Pelabuhan Bung Karno, Pesanggerahan, Rumah Pengasingan Bung Karno, Serambi Soekarno, Makam Ibu Amsi dan berakhir di Taman Renungan Bung Karno.

Bupati Ende Djafar Achmad dalam sambutannya mengatakan bahwa kehadiran dan keikutsertaan kita semua menjadi bentuk tindakan nyata dan komitmen dalam mengenang sejarah bangsa Indonesia, melalui napak tilas jejak sejarah perjalanan Bung Karno di Kota Kecil Ende selama pengasingan tahun 1934 – 1938.
“Semua rangkaian kegiatan ini dikemas dalam sebuah kegiatan pesona parade Kebangsaan tahun 2022 di bumi kota Pancasila”, ujarnya.
Perjalanan dan perjuangan Bung Karno selama menjalankan masa pengasingan di Ende tidak disangka menjadi motivasi yang terus menggelora untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.
“Kita harus berbangga karena telah menjadi bagian dari sejarah terbesar bangsa Indonesia, di mana di sudut kota ini, tepatnya di bawah pohon sukun telah menginspirasi Bung Karno menemukan butir-butir Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia”, ucapnya.
Tugas kita adalah bagaimana menginternalisasikan dan menghayati nilai – nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Mari kita terus menggelorakan semangat pancasila di hati sanubari kita, agar sampai kapanpun Pancasila selalu menjadi rumah ideal bagi segenap warga Indonesia untuk bernaung bersama dalam berbagai perbedaan “, tuturnya.
Pancasila menjadi rumah kokoh tak tergoyahkan. Harapannya agar seluruh masyarakat Kabupaten Ende agar mendukung pelaksanaan hari lahir Pancasila di Ende dengan menjaga keamanan dengan menciptakan suasana yang kondusif.
Sementara itu, Ibu Elfrida Siregar yang mewakili Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Pusat Jakarta menegaskan bahwa Pancasila adalah dasar negara, Pancasila adalah Falsafah hidup bangsa, Pancasila adalah Ideologi negara kita.
Pancasila pertama kali dicetuskan Soekarno pada tahun 1945. Beliau mengatakan dalam pidatonya Pancasila itu sudah digali sejak tahun 1918 dan dilahirkan pada 1 Juni 1945
“Ende adalah satu titik penting di mana Soekarno menggali nilai – nilai Pancasila, selama beliau berada dalam masa pengasingan selama periode 1934 – 1938”, tandasnya.
77 Tahun kemudian kita berada lagi di tempat ini untuk merayakan hari lahir Pancasila dan merayakan bagaimana masyarakat Ende sangat menghargai keberadaan Soekarno.
“Tidak bermaksud mengecilkan keberadaan beliau di tempat-tempat lain, tetapi kami baru mendengar, merasakan dorongan yang besar dari masyarakat untuk merayakan keberadaan pahlawannya selama berada di Ende”, imbuhnya.
Perayaan harlah Pancasila yang berpusat di Ende khusus mengambil tema: ‘Pancasila Dalam Tindakan Membangun Peradaban Dunia‘.
“Pancasila tidak hanya cerita tentang masa lalu, ataupun tentang sejarah, tetapi juga cerita tentang masa depan Indonesia dan dunia”, pungkasnya.
Penulis : Efrid Bata
Editor : Elthon Rete