Mbay_lensatimur.net – Pasien yang meninggal dunia dengan kasus probable covid 19 di RSD Aeramo Mbay tiba di kampung halaman di Raterunu Wolowae Nagekeo pada pukul 16.00, wita, Rabu, 17/03/2021.
Jenazah dengan kasus probable covid 19 saat tiba di kampung halamannya, langsung disambut Camat Wolowae, Gery Ljw, Kepala Desa Tenda Kinde, segenap Tim Satgas Kecamatan dan sanak keluarganya.
Rombongan pengantar jenazah dari Satgas Kabupaten yang terdiri dari Tim kesehatan, Kasat Pol PP Muhayan Amir, Kabag Protokol Prokopim, dan Staf BPBD Kabupaten Nagekeo.
Sejak pagi, Camat Wolowae langsung mengambil sikap untuk memberikan edukasi kepada warga masyarakat dan keluarga Almarhum YW di Raterunu. Pasalnya, setelah mendengar kabar duka disertai kasus probable covid-19, rumah duka nampak sepi, tak banyak pelayat yang datang membagi duka. Semua masih dirundung ketakutan dan kekhawatiran akan virus covid-19.
“Covid 19 tidak perlu ditakuti secara berlebihan. Intinya kita tetap waspada dan tetap mengikuti protokol kesehatan. Kita juga tidak boleh melepas tanggung jawab untuk membantu keluarga kita yang sedang kesulitan. Kita semua harus turun tangan mengurusnya”, Ujar Camat Gery.
Setelah mendapat himbauan dan pencerahan dari Camat Gery, masyarakat pun paham dan dalam waktu singkat wargapun mulai berdatangan, serta bahu membahu menggali kubur di pemakaman umum Raterunu.
“SemuaSemuanya berjalan lancar, tak ada hambatan apapun. Memang sebagai pemerintah kita harus selalu memberikan edukasi yang baik dan dilakukan secara terus-menerus agar warga paham dan bisa siap menghadapi kondisi seperti ini dengan tanpa ragu dan takut berlebihan”, tandas Camat Gery.
Camat Gery menambahkan bahwa Saat jenazah tiba, kuburpun sudah siap. Warga juga turut terlibat dalam melakukan prosesi pemakaman dengan posisi 20-an meter dari kubur.
“Jenazah diturunkan dengan sangat hati-hati, lancar dan penuh hormat. Petugas yang memakamkan jenazah adalah Satgas covid 19 lengkap dengan APD dan memakamkannya menggunakan protap covid 19”, ungkap Camat Gery.
Sebelum bubar, Camat Gery didampingi Kapospol dan dokter Puskesmas Kaburea, sempat memberikan arahan, himbauan dan motivasi kepada keluarga yang kebetulan punya kontak erat dengan almarhum, supaya bisa menginformasikan kepada petugas supaya dilakukan tracing.
“Saya minta bapa ibu tetap tenang, semangat, dan tak perlu kuatir secara berlebihan. Setelah pemakaman selesai, saya minta bapa ibu keluarga yang kontak erat dengan almarhum bantu kami semua dengan cara menjalani karantina mandiri 14 hari dan ikuti arahan petugas terkait protokol kesehatan. Bapa Desa dan warga bisa bantu beri perhatian terhadap kebutuhan harian warga yang karantina”, Pesan Camat Gery.
Penulis : Bambang N
Editor : Efrid Bata