Ende_lensatimur.net – P. Charles Beraf, lmam Konggregasi Serikat Sabda Allah (SVD) yang Kini menjabat sebagai Pastor Paroki Roh Kudus Detukeli telah menjadikan Paroki tempatnya bermisi sebagai Paroki ramah umat dengan membangun Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S). Dirinya menjalankan Pastoral dengan Kerja.
Hal itu dikatakan P. Charles Beraf, SVD saat menjadi pembicara pada Festival pangan Lokal yang berlangsung di Desa Unggu Kecamatan Detukeli Kabupaten Ende, Selasa, 30/08/2022.
Pater Charles begitu beliau biasa disapa menjelaskan bahwa ada 4 (empat) kelompok negara yang ada saat ini yang berpengaruh pada kehidupan kita yakni Kelompok centre of the centre (pusat dari pusat), Kelompok Pinggiran dari Pusat, Kelompok Pusat dari Pinggiran dan Kelompok pinggiran dari pinggiran.
Kelompok Minoritas atau kelompok pemodal biasa dikenal dengan kelompok Kapitalis. Mereka ini adalah yang punya uang dan kekuasaan, sedangkan kelompok besar (mayoritas) adalah kelompok pekerja.
Para petani kita yang ada di pedesaan sangat merasakan ketimpangan ekonomi yang dilakukan oleh pihak pemodal. Contoh, barang komoditi petani seperti : kopi, cengkeh, kakao, kemiri dan lain sebagainya yang sudah dikerjakan oleh petani dengan susah payah, harganya ditentukan oleh pemodal yang jauh dari kata keadilan.
“Ini sebuah fakta dan realita yang memang selalu dirasakan oleh para petani kita. Untuk memutuskan mata rantai ini, maka hal yang harus dilakukan adalah pemberdayaan dari lokalitas kita,” kata Pater Charles.
Dampak terbesar dari adanya empat kelompok negara tersebut di atas adalah adanya Komodifikasi. Komodifikasi berarti semua relasi kita di nilai dengan uang.
“Kenyataan itu dapat kita lihat dalam kehidupan nyata sehari-hari dengan tetangga. Dahulu ketika kita meminta garam kepada tetangga biasanya langsung dikasih, namun saat ini sudah berubah. Segala sesuatu tidak ada yang gratis, semuanya harus dibayar dengan uang. Itulah Komodifikasi yang terjadi saat ini,” ucap Pater Charles.
Pastor Charles memang bukan pastor biasa, beliau adalah pastor multitalenta. Banyak hal yang sudah beliau lakukan di paroki Roh Kudus Detukeli; mulai dari beternak babi, bertani fanili dan porang serta menjadi pembuat pupuk kompos yang sangat profesional.
Hal ini dilakukan Pater Charles agar umatnya termotivasi serta mampu meningkatkan derajat ekonomi keluarga dengan melakukan hal – hal kecil dan sederhana tetapi memiliki nilai komersial yang besar.
Untuk memperkuat Lokalitas dan pemberdayaan petani maka di tempat dirinya mengabdi P. Charles, SVD sudah membangun sebuah Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S).
P4S terbentuk setelah mendapat SK dari Kementerian Pertanian RI melalui Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan keberadaan P4S di Paroki Roh Kudus Detukeli didukung penuh oleh Ketua P4S terbaik Nasional yakni Pa Gesti.
“Hal mendasar dibentuknya P4S ialah karena keberadaan umat Paroki Roh Kudus Detukeli hampir 99% adalah Petani, sehingga pusat pelatihan ini sangat dibutuhkan agar para petani yang adalah umat saya menjadi terampil dan profesional,” tuturnya.
Selain Program P4S dari Pemerintah, Kami dari pihak Paroki Roh Kudus Detukeli juga mempunyai program sendiri sebagai program unggulan yakni program sambung pucuk dan program pembuatan Pupuk Kompos.
Beberapa pihak yang akan menjadi Narasumber / Instruktur adalah teman – teman dari Yayasan Tananua Flores Ende dan Mantan Pegawai VECO.
“Misi kami adalah ingin tularkan program ini ke Paroki – Paroki asuhan SVD karena itu sudah menjadi resolusi kapitel SVD untuk membuka usaha pelatihan semacam ini,” tegasnya.
Infrastrukturnya sudah kita siapkan dan bulan Oktober akan mulai jalan. Kami juga bekerja sama dengan Puskopdit Mandiri Flores.
“Kita berpastoral dengan kerja. Untuk itu hal yang kami ingin tanamkan kepada umat adalah apa yang mereka punya berharga di mata Tuhan. Untuk itu sejengkal tanah yang ada di depan rumah harus diberdaya sehingga memiliki nilai ekonomis yang mampu mensejahterakan rumah tangga,” imbuhnya.
Penulis / EditorĀ : Efrid Bata