Ende_Lensatimur.net – Ajang Penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 yang digelar Kementerian Pariwisata Ekonomi dan Kreatif (Kemenkraf) Republik Indonesia, Selasa 07/12/2021 telah mendaulatkan Desa Detusoko Barat sebagai Juara IV Kategori Desa Wisata Berkembang. Capaian dan Prestasi yang digapai tidak didapat dengan mudah tetapi melalui sebuah perjuangan dan kerja keras.
Sebagai sebuah Desa wisata berkembang, Detusoko Barat tentunya terus mengembangkan potensi, kreativitas serta inovasi yang ada di desa sehingga kelak bisa menjadi desa wisata yang maju.
Hal praksis yang dilakukan oleh Desa Detusoko Barat adalah Perbanyak Atraksi Wisata, melalui pelatihan pembuatan Wine, Kerajinan Tangan dan paket Wisata Kesehatan bagi Ibu Ibu.
Demikian rilis yang diterima media ini, Sabtu, 11/12/2021 yang dikirim Kades Detusoko Barat, Ferdinandus Watu, S. Fil melalui pesan Whatsapp pribadinya.
Nando sapaan akrab Kades Detusoko Barat mengatakan bahwa untuk membangun partisipasi kaum perempuan dalam kegiatan kepariwisataan, dan keterlibatan kaum Ibu-Ibu dalam aktivitas Wisata, maka desa Detusoko Barat mengadakan pelatihan khusus bagi Ibu-Ibu tentang pembuatan minuman lokal (wine) berbahan dasar buah buahan yang ada di desa, serta pembuatan sovenir atau kerajinan tangan dan pembuatan paket atraksi Wisata Kesehatan dengan membuat Wisata ‘Massage’.
“Intinya bahwa sebuah desa wisata itu akan semakin maju apabila mampu dibranding secara baik dengan paket kegiatan yang unik, menarik dan tetap mengedepankan kearifan lokal”, tutur nando.
Ketua panitia penyelenggara pelatihan, Antonius Sawa yang juga adalah Kaur perencaan desa Detusoko Barat menuturkan bahwa pelatihan kuliner pembuatan olahan wine dan juga kerajinan tangan bagi Ibu – ibu merupakan program pemberdayaan desa dalam rangka mendukung desa Wisata Detusoko Barat sebagimana yang tertuang dalam visi dan misi Kades Detusoko Barat.
“Kegiatan pelatihan ini bersumber dari Dana Desa untuk program pemberdayaan yang difokuskan pada kaum Ibu ibu. kami berharap Ibu Ibu bisa mendapatkan banyak manfaat dari pelatihan ini untuk kegiatan pariwisata”, ucapnya.
Lanjut Antonius, untuk mendukung pelatihan ini kami menghadirkan beberapa narasumber yang profesional di bidangnya dari Kabupaten Sikka, dan sudah lama aktif dalam program pemberdayaan.
Susilowati Koopman, trainer dari Komunitas Lala Family Maumere yang dipercayakan untuk memberikan materi pelatihan terkait pangan lokal berupa Wine, dan kerajinan tangan mengungkapkan rasa senang dan bangga bisa berada di Detusoko Barat salah satu desa wisata terpopuler di Flores dan NTT.
“Saya baru kali ini mendapat undangan langsung dari Desa, selama ini kita memberikan pelatihan karena diundang oleh dinas atau lembaga pemerintah”, ujar Susi yang juga pemilik Pantai Paris Maumere ini.
Susi menambahkan bahwa ada aneka kegiatan yang dilatih untuk Ibu Ibu, antara lain berupa Pelatihan pangan lokal, membuat anggur wine dari buah- buahan yang dalam hubungan dengan ketahanan pangan.
“Kami bersama ibu-ibu dari 4 Dusun membuat Wine dari nenas, Mangga, Pisang, Wortel dan Jahe untuk minuman, selain itu membuat mie kelor, mie wortel dan Mie biasa, Kita buat juga burger vegan dari nangka dan jantung Pisang, serta bakso. Hal terpenting dalam membuat hasil olahan ini adalah bagaimana bisa awet dan bertahan lama”, tambah Susi.
Sementara itu, instruktur Kerajinan anyaman, Yosefina Noeng di hari kedua fokus memberikan pelatihan terkait bagaimana membuat kalung dari kain tenun, anting anting, gelang dan anyaman untuk botol air (tumbler) sebagai souvenir ( oleh – oleh) yang bisa di beli dari homestay.
Dua Narasumber lain dari iTunes, yakni Froym Darung dan Elisma Digma Dari, lebih memperhatikan Terkait pesona alam yang ada di Detusoko Barat.
Froym menjelaskan bahwa Detusoko Barat sangat kaya karena selain bisa menikmati atraksi hidup harian warga desa, menikmati kopi, juga atraksi sanggar, ada juga susur Sawah namun bisa juga dijadikan jalur treking. Ada paket wisata healing Trip karena ada air panas, Sawah, dan pangan organic.
“Kita akan buat bersama desa aneka paket Healthy Tour karena Ada Stone massage di sungai, massage di sauna, yoga, camping ground dan wisata gastronomi, Ada health organic breakfast/ coffee noon, dan pilgrime (wisata Rohani)”, imbuhnya
Antusiasme Ibu Ibu di Detusoko Barat selama pelatihan selama dua hari yang berlangsung dari hari Rabu, 08/12/2021 – Kamis, 09/12/2021 sangat tinggi.
Ibu Venesia Mbadhi sebagai peserta pelatihan mengaku bangga, senang dan bahagia karena bisa mendapatkan ilmu dan keterampilan yang berharga berkaitan dengan inovasi dan kreativitas ibu – Ibu di Desa Detusoko Barat. Semoga melalui pelatihan yang luar biasa ini, bisa memberikan dampak positif bagi ekonomi keluarga, masyarakat di Desa Detusoko Barat.
“kami senang skali bisa membuat gelang, anting dari tenunan bekas, bisa membuat mie dari Kelor”, ungkap Venesia Mbadhi.
Senada dengan Veny, valentina Uga pemilik Decotourism Homestay 02 senang bisa ikut pelatihan, kami sangat bangga dan senang karena bisa membuat aneka olahan dari bahan bahan yang ada di kebun dan bisa membuat mie, anggur, dan juga gelang untuk oleh oleh bagi tamu yang nginap.
“Apa yang kami latih pasti kami pelan – pelan coba untuk praktekkan di rumah untuk disuguhkan bagi tamu yang menginap di Homestay” tutup Valentina.
Penulis : Efrid Bata
Editor : Elthon Rete