Ende_ LensaTimur. net Petrus Fi adalah seorang pegiat dan pelaku wisata yang sangat fokus dengan dunia kepariwisataan. Salah satu bentuk kecintaannya pada pariwisata, dia membangun salah satu spot wisata yang tidak kalah menarik; yakni wisata berbasis budaya di Watu Rajo kampung adat Wolotopo kecamatan Ndona Kabupaten Ende.
Kepada Media Lensa Timur.net, Minggu, 09 /08/2020 Dia menjelaskan bahwa sudah hampir memasuki satu bulan, tempat ini ramai dikunjungi oleh para wisatawan, baik yang lokal, domestik maupun manca Negara.
Jumlah wisatawan yang kunjung ke tempat mencapai kurang lebih 1.600 orang wisatawan.
Para Wisatawan yang berkunjung ke tempat ini datang dari berbagai daerah di daratan Flores dan bahkan dari luar pulau Flores.
Lanjut Petrus Fi, spot wisata ini dibangun berdasarkan pengalaman, serta hasil pengamatan di beberapa tempat wisata ternama seperti Labuan Bajo, Jogja, dan Bali.
Hal ini sudah dikonsepkan selama kurang lebih 8 tahun yang lalu semenjak saya masih aktif saat bekerja di PLN.Setelah pensiun, saya mencoba merealisasikan ide, gagasan dan konsep ini secara nyata dengan membangun sebuah tempat wisata berbasis budaya.
Dikisahkannya bahwa, tempat ini awal mulanya adalah kebun kelapa milik Leluhurnya yaitu LENA.
Di garis keturunannya, Petrus Fi merupakan keturunan ketujuh dari Eyang Lena sang leluhurnya itu.
Lena juga merupakan mosalaki pertama di wilayah wolotopo.Salah satu upaya untuk mengabadikan dan memberikan rasa hormat yang besar kepada Sang Leluhur; maka Petrus Fi bersama sang kakak Markus Madu yang juga adalah mosalaki di wilayah Wolotopo, akhirnya membangun tempat pariwisata tersebut.
Jumlah para karyawan yang bekerja di tempat ini sebanyak 6 orang.
Retribusi masuk ke tempat wisata tersebut sebesar Rp. 5000/orang. Biaya retribusi tersebut dimanfaatkan untuk biaya perawatan dan juga upah bagi karyawan terangnya.
Salah seorang pengunjung dari Larantuka yakni ibu Ningsi, saat dimintai tanggapannya oleh Lensa Timur. net terkait tempat wisata ini. Dia pun mengatakan bahwa tempat ini,sangat indah. Yang membuat tempat ini indah, karena dibangun dekat pantai dan jujur saja keindahannya hampir tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.
Semoga pihak pengelola ke depannya mampu membuka cafe, serta melakukan penataan yang lebih baik lagi; sehingga membuat para pengunjung semakin banyak yang datang mengunjungi tempat ini, pungkasnya.
Dampak dari dibangunnya tempat wisata ini, bagi masyarakat sekitar yakni mampu meningkatkan roda perekonomian mereka.
Bernadus Saka, warga Wolotopo di daerah sekitar tempat wisata ini, menceritakan bahwa dengan di bangunnya tempat wisata ini, membuat mereka tidak lagi sulit untuk memasarkan dan menjual barang hasil pertanian serta kerajinan tenun mereka, tutupnya. (Ephos Ngaja)