Ende_lensatimur.net – Turnamen Sepakat Bola adalah event yang sangat bergengsi karena menyedot perhatian seluruh pencinta sepak bola. Event turnamen sepak bola merupakan sebuah kesempatan bagi kawula muda untuk mengekspresikan bakat dan keterampilan bermain sepak bola sekaligus wahana untuk mendapatkan bibit – bibit pemain bola yang berkualitas.
Sebuah event sepak bola akan terasa lebih wow, kalau penyelenggaraan turnamen dimaksud mendapatkan support dana dari sponsor maupun co- sponsor. Namun sangat disayangkan jika penyelenggaraan turnamen sepak bola Bupati Cup tanpa topangan anggaran yang memadai dari Pemerintah Daerah.
Hal ini justru terjadi di Kabupaten Ende, yang mana Event atau turnamen piala Bupati Cup tahun 2022 yang akan digelar di Kecamatan Wolowaru, tidak dibarengi dengan dukungan anggaran yang mumpuni dari Pemkab Ende.
Penyelenggaraan event turnamen bola kaki kali ini agak aneh, karena diduga adanya kecenderungan memaksakan keterlibatan seluruh pemerintah desa di kecamatan wolowaru untuk mendukung event dimaksud melalui sokongan anggaran per Pemerintah Desa sebesar 1,5 Juta rupiah.
Hal ini menunjukkan ketidakmampuan Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan turnamen Piala Bupati Cup, di mana tanpa mempersiapkan anggaran yang mumpuni. Aneh bercampur lucu, hanya untuk sebuah kepentingan event turnamen, Pemdes harus dibebankan dengan anggaran 1,5 juta rupiah.
Demikian hal itu diungkapkan Alumni PMKRI Cabang Ende, Marianus Yaduardius Laka kepada media ini saat memberikan komentar perihal keluhan masyarakat kecamatan wolowaru; Kamis, 03/02/2022.
Rian Laka sapaan akrab Alumni PMKRI Cabang Ende mengatakan bahwa turnamen sepak bola Bupati Cup bukanlah sebuah kebutuhan yang urgensi bagi masyarakat dan juga bukanlah hal yang pantas untuk diprioritaskan. Turnamen tersebut hanyalah sebuah ajang seremoni yang hanya untuk mengekpresikan hura – hura.
“Pemerintah boleh menyelenggarakan turnamen, tapi jangan membebankan anggaran kepada pemdes di seluruh kecamatan wolowaru. Karena itu hanya akan mengkebiri anggaran Desa. Ini ibaratnya ayam punya telur, sapi punya nama”, ujar Rian Laka yang juga adalah putera Wolowaru
Menurutnya, jikalau anggaran sebesar 1,5 juta rupiah itu digalang untuk urus kebutuhan yang sifatnya urgen bagi masyarakat di kecamatan wolowaru, silahkan saja. Namun kalau hanya untuk event hura – hura, sebaiknya batalkan saja event tersebut.
“Ya kalau 1,5 juta digalang untuk kebutuhan seperti urusan bencana atau kemanusiaan, ya silahkan. Tapi kalau untuk event, ya saya kira, Pemkab Ende harus berani kucurkan anggaran dari kran anggaran daerah Ende”, tandasnya.
Dia berharap kepada Bupati Djafar Achmad dan Wakil Bupati Ende Erikos Emanuel Rede untuk segera membatalkan turnamen tersebut. Turnamen tersebut nantinya hanya akan membuat seluruh Pemerintah Desa terbebani dengan anggaran.
“Ya saat ini, butuh sikap tegas dari dua pemimpin kita untuk tidak memaksa Pemdes topang anggaran lagi hanya demi kepentingan turnamen Bupati Cup. Karena kalau tidak ada anggaran dari Pemerintah Kabupaten sebaiknya batalkan saja turnamen itu”. Imbuhnya.
Penulis : LT/RL
Editor : Efrid Bata