Nagekeo_lensatimur.net – Rumah milik Biara Susteran FMM, yang berlokasi di Kampung Watuapi Desa Totomala, Kecamatan Wolowae Kabupaten Nagekeo, ludes terbakar Kamis, 04/03/2021 sekitar pukul 02.00 wita pagi.
Kapolres Nagekeo AKBP Agustinus Hendrik Fai ketika ditemui media ini, membenarkan hal tersebut.
“Diduga, kebakaran tersebut disebabkan oleh hubungan arus pendek atau terjadi korslet pada jaringan listrik di rumah susteran FMM. Dari kejadiannya ini, mengakibatkan adanya kerugian materil maupun korban jiwa, di mana Kejadian kebakaran tersebut telah merenggut nyawa Suster Kepala biara FMM Watuapi, Sr. Maria Zakaria Tukinen (53) yang juga ikut terbakar” ujar Kapolres.
Lanjut Kapolres Nagekeo, dari kejadian kebakaran tersebut, pihak Biara Susteran FMM diperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp. 200 .000.000; dengan rincian yakni Bangunan permanen dengan ukuran
6 x 8 m2, Dokumen penting seperti Sertifikat tanah milik susteran FMM, ijazah, KTP serta barang barang kudus milik susteran FMM.
Berdasarkan keterangan dari saksi mata yakni salah seorang suster yang juga penghuni biara tersebut, diceritakan bahwa saat Api melalap bangunan biara Susteran FMM, Suster Maria Magdalena Woli (51) terbangun. Dia kaget karena mendengar ada suara korban teriak -teriak di sebelah kamarnya. Mendengar adanya suara teriakan itu, Suster Lena pun langsung menuju ke kamar korban. sesampainya di depan kamar korban dilihatnya api yang sudah membesar. Sr Lena pun berusaha untuk membuka pintu kamar korban, namun pintu kamar korban dalam keadaan terkunci dari dalam.
Kata Kapolres Nagekeo, saat mengetahui bahwa pintu kamar korban dalam keadaan terkunci, Suster Lena berusaha untuk mendorong pintu dengan cara menendang pakai kaki, namun pintunya tetap tidak terbuka. Suster Lena lalu keluar dari dalam rumah seraya berteriak dan minta bantuan kepada tetangga serta masyarakat sekitar.
Suster Lena melihat api terus membesar dan berkobar dengan cepat. Tidak lama kemudian datanglah Suster Hildegardis Dadi (28), dan mencoba untuk menjebol jendela kamar bagian belakang namun api sudah menjalar dihampir sebagian plafon rumah.
Berhubung api yang semakin besar Suster Hildegardis coba mencari bantuan serta meminta pertolongan dari tetangga sekitarnya. Karena jangkauan jarak rumah susteran FMM dengan rumah warga yang cukup jauh (200 meter), warga yang datang pun tidak bisa memadamkan api tersebut karena hanya menggunakan peralatan seadanya.
“Nyawa suster Maria Zakaria Tukinen pun tidak bisa tertolong, karena api yang merambat begitu cepat melalap sebagian besar isi rumah. Warga masyarakat yang bisa datang ke lokasi kejadian juga mengalami kewalahan untuk memadamkan api, karena hanya menggunakan alat seadanya” tutur Kapolres.
Menurut Kapolres, api baru bisa berhasil di padamkan pada pukul 03.30 wita dengan bantuan tangki pemadam kebakaran kabupaten Nagekeo.
Sementara itu, Jenazah Korban langsung dievakuasi dari tempat kejadian menuju Puskesmas Wolowae untuk dilakukan autopsi dan proses selanjutnya.
Kapolres menambahkan bahwa saat ini pihaknya sedang membentuk tim untuk melakukan investigasi terhadap kejadian kebakaran rumah biara susteran FMM di Watuapi Kecamatan Wolowae Kabupaten Nagekeo.
Penulis : Bambang N
Editor : Efrid Bata