Ende_lensatimur.net – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI,
Sandiaga Salahuddin Uno dan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Budi Arie Setiadi injakan kaki di Kota rahim Pancasila Ende Flores NTT; Rabu, 01/12/2021 dalam kunjungan kerjanya di salah satu desa yang menjadi rule model desa Pariwisata di Ende yakni Desa Detusoko Barat.
Detusoko Barat yang berjarak 30 Km dari kota Ende merupakan sebuah desa yang diawaki oleh seorang Pemimpin Muda Milenial Jebolan Fulbright Miami USA yang memiliki segudang ide dan gagasan kreatif, juga mampu menterjemahkan realitas sosial masyarakat menjadi potensi dan peluang yang membuat maju desanya, sejahtera warganya.
Nando sapaan akrab Kades Detusoko Barat mampu medisign masterplan desa yang sangat komprehensif dengan menyatukan antara potensi lokal desa dalam sebuah keseimbangan hubungan antara Pemerintah, Adat dan Agama. Dengan hal tersebut Nando berani membuat pembeda dari semua desa yang ada di Kabupaten Ende dengan memperkuat Bumdes dan Pokdarwis yang ada berbasis digital. Sebuah basis Value yang luar biasa karena bisa menumbuhkan titik ekonomi baru yang membuat ekonomi semakin geliat dan maju. Kreativitas dan kehebatan Nando dalam membranding desanya mendapatkan apresiasi yang terungkap dalam satu kata yakni “Salut” dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno serta Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi.
Menteri Sandiaga dan Wamendes Budi Arie disambut di pintu masuk perbatasan Desa Detusoko Barat oleh lautan manusia yang menjadi pagar betis, ini mengisyaratkan bahwa masyarakat lokal Ende, khususnya Detusoko Barat sangat welcome dengan tamu siapapun yang datang.
Adat dan budaya Lio yang kental turut mewarnai kedatangan Sang Menteri dan Wakil Menteri, di mana ketika mereka memasuki rumah adat (Sao Ria) Nua Rini mereka dikenakan pakaian adat yakni Ragi, Luka dan Lesu yang menjadi bukti bahwa mereka telah diterima secara adat dan menjadi bagian dari orang Detusoko Barat. Tampaknya senyum sumringah dan haru tergambar di wajah kedua pejabat tinggi negara yang sudah rela hadir di kampung kecil di timur kota Ende ini.
Nando memang menjadi Master yang sangat piawai dalam mempromosikan Desa Detusoko Barat menjadi salah satu desa Pariwisata yang membuat mata dari jutaan manusia di belahan dunia mana pun selalu terkesima dengan apa yang dibuat Nando di Desa Detusoko Barat.
“Saya tidak istimewa, yang istimewa adalah masyarakat dan potensi yang ada di Desa Detusoko Barat. Saya hanya berusaha untuk menterjemahkan dan mendisgn apa yang menjadi harapan dan keinginan masyarakat Detusoko Barat”, ujarnya.
Apa Kata Menteri Pariwisata dan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI
Dalam Kunjungan ke Detusoko Barat, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengatakan bahwa ekonomi kreatif adalah ekonomi berbasiskan penambahan nilai kreativitas dan inovasi yang dibungkus dalam hak kekayaan intelektual (HAKI).
“Saya selalu mendorong desa – desa ini menjadi desa yang kreatif dengan memanfaatkan semua potensi desa, baik alam maupun budaya”, tuturnya.
Dia menambahkan bahwa memberikan solusi yang tepat dengan cara yang tepat adalah sebuah keniscayaan agar apa yang mau dicapai dapat berhasil dengan baik.
“Hal ini dimaksudkan agar ekonomi bisa bangkit. Apabila ekonomi bangkit, maka lapangan kerja tercipta”, ucapnya.
Di akhir sambutannya, Mas Menteri Sandiaga Uno menutupnya dengan sebait pantun yang bunyinya demikian :
Salah satu kue tradisional adalah onde – onde,
bentuknya bulat manis rasanya.
Mencari desa wisata alam unggulan di Kabupaten Ende
Tentu Desa Detusoko Barat menjadi referensinya
Pergi ke hutan lihat burung berdansa
Kicaunya nyaring bikin hati ceria
Pesona Detusoko Barat sungguh luar biasa
Mari bantu promosikan agar potensinya mampu dikenal dunia
Sementara itu Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi menuturkan bahwa pihaknya terus mendukung perkembangan desa – desa kreatif di seluruh indonesia.
Saya melihat potensi alam yang ada di desa Detusoko Barat ini masih sangat asli, asri dan indah.
“Mudah – mudahan bisa dikembangkan seluruhnya termasuk juga energi terbarukan. Mungkin energi solar panel tetap digunakan dan dipertahankan agar desa ini kelihatannya tetap asri”, pungkasnya.
Desa Detusoko Barat masuk nominasi 50 desa terbaik yang menerima anugerah desa wisata Indonesia (ADWI), mudah – mudahan dari tahun ke tahun terus mengalami perkembangan.
Dijelaskannya bahwa alasan mengapa Desa Detusoko Barat mendapatkan anugerah desa wisata Indonesia (ADWI) adalah karena memiliki keunikan dari segi kreativitas masyarakat, alam dan budayanya.
“Selain tiga komponen penting di atas hal yang tidak kalah pentingnya juga adalah keterlibatan dan partisipasi masyarakat. Hal itulah yang membuat Detusoko Barat layak mendapatkan ADWI dan masuk dalam 50 desa terbaik di Indonesia.
“Untuk membangun desa butuh kerja sama semua pihak. Kerja sama berbasiskan konsep Pentahelix itu sangat penting untuk dilakukan. konsep pentahelix atau multipihak di mana unsur Pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatu padu membangun sebuah kerja sama yang utuh untuk meraih sebuah kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat di desa”, tutupnya.
Penulis : Efrid Bata
Editor : Elthon Rete