Ende_lensatimur.net _Memasuki usia 100 tahun atau 1 Abad berdirinya SDK Saga di desa Saga, Kecamatan Detusoko Kabupaten Ende pada Bulan Juni 2020 mendatang, seluruh Murid beserta Manajemen Lembaga Pendidikan SDK Saga memulai rangkaian kegiatannya dengan melakukan aksi sosial kemanusiaan untuk Korban Bencana Erupsi Ile Lewotolok Lembata, Rabu, 02/12/2020.
Perjalanan Usia SDK Saga menuju 1 Abad (100 tahun), merupakan perjalanan panjang dari sebuah usia Lembaga pendidikan. Ini menjadi sebuah catatan sejarah karena menorehkankan banyak hal, peristiwa, cerita sejarah bahkan telah banyak mencetak orang orang sukses yang sudah menjadi duta di masing-masing bidang profesi yang berkarya di bumi persada Nusantara ini.
Ibu Sabina Pare, salah seorang guru yang mengajar di SDK Saga, mengatakan bahwa aksi solidaritas untuk sanak saudara kita yang terkena bencana di lembata merupakan spontanitas dari seluruh murid SDK Saga mulai dari Kelas I – VI dengan mengumpulkan uang saku mereka serta pakaian layak pakai mereka sendiri untuk diberikan kepada korban bencana erupsi Ile Lewotolok.
Ibu Sabina merasa bangga dan terharu karena anak didiknya yang masih usia belia sudah memiliki rasa empati dan iba kepada orang yang susah dan menderita. Ini yang menjadi point berharga bagi saya dan para rekan guru, karena di luar bayangan dan dugaan kami bahwa anak didik kami berinisiatif untuk memberikan apa yang mereka punya demi menolong serta membantu orang yang menderita dan membutuhkan.
Lanjut Ibu Sabina, hal ini menjadi sesuatu yang positif karena ketika hal kecil itu dilakukan semenjak usia dini, khususnya sebagai siswa siswi SD dan sudah ditanamkan semangat solidaritas dan rasa empati dengan orang yang menserita, makan kami yakin ketika dewasa nanti mereka pasti akan menjadi orang yang mudah menolong bdan peka dengan penderitaan orang lain.
Maria Indriani Redho, seorang siswa kelas IV SDK Saga, ketika menyerahkan bantuan berupa pakaian layak pakai kepada Ibu Sabina, menjelaskan bahwa bantuan ini berasal dari kami murid Kelas IV untuk diberikan kepada keluarga kami di lembata yang terkena bencana gunung berapi, ungkapnya.
Ketika ditanya bagaimana perasaanmu saat memberikan sumbangan bagi korban bencana, Indri mengatakan bahwa kami tidak tega melihat keluarga kami yang menjadi korban bencana gunung berapi ini, kedinginan, lapar dan sakit. Untuk itulah makanya kami sendiri berinisiatif untuk memberikan apa yang kami punya seperti yang jajan dan pakaian yang layak pakai untuk disumbangkan ke mereka yang menjadi korban bencana gunung berapi.
Kepala SDK Saga Maria Yuliana Miaty, sangat mengapresiasi dan bangga dengan sikap solidaritas yang sudah ditunjukkan oleh para siswa siswi mulai dari kelas I – VI dan seluruh guru guru SDK Saga yang sudah mengambil bagian dalam menyumbangkan bantuan berupa uang dan pakaian layak pakai bagi para korban bencana. Perbuatan baik yang penuh kasih ini, harus terus dipupuk dan ditingkatkan agar bisa menjadi contoh dan teladan untuk menjadi pejuang kemanusiaan.
Bantuan kecil dan seadanya dari Siswa-siswi kami untuk korban bencana Erupsi Ile Lewotolok, jangan dilihat dari banyak atau sedikitnya yang kami berikan, tetapi yang dilihat adalah ketulusan dan keikhlasan malaikat malaikat kecil ini untuk memberi kepada mereka yang membutuhkan, terang Maria.
Ketika Siswa Siswi dan Guru dari. SDK Saga mendatangi posko untuk menyerahkan bantuan ini; Penanggung jawab Forum Peduli Bencana Lembata Kabupaten Ende, Philipus Kami, mengaku sangat terharu.
Philipus Kami menambahkan, Mereka ini adalah anak-anak kecil dari pelosok desa yang jauh dari kota Ende, tetapi dalam diri mereka sudah ada kepedulian dan rasa solidaritas untuk para korban bencana. Mereka patut menjadi contoh karena mereka memberi dengan tulus ikhlas dan penuh dengan sukacita. Saya salut dan bangga dengan adik – adik semua, ungkapnya.
Ketua Koordinator Forum Peduli Bencana Lembata di Ende, Ian Bala menyampaikan bahwa dari kegiatan aksi kemanusiaan bagi korban Erupsi Ile Lewotolok Lembata ini, sumbangan dan bantuan terus saja mengalir ke posko peduli bencana Lembata di jalan udayana Ende Flores.
Ian menjelaskan bahwa, berdasarkan data yang dirilis oleh sekretariat Forum Peduli Bencana Lembata Kabupaten Ende, dana yang terkumpul hingga tanggal 02 Desember 2020 sebesar Rp. 11.134.500. Selain bantuan berupa uang, bantuan dalam bentuk barang pun disalurkan ke posko FPBL Ende berupa masker, pakaian, mie siap saji, beras, sabun, pembalut wanita serta kasur lantai.
Untuk itu, kami dari Forum Peduli Bencana Lembata yang ada di kabupaten Ende, menyampaikan banyak terima kasih kepada semua donatur yang telah mendonasikan bantuannya untuk saudara kita yang menjadi korban bencana di Lembata. Kami dari Forum peduli bencana Kabupaten Ende akan segera menyalurkan bantuan ini kepada korban bencana di Lembata, tutupnya. (LT/Tim).