Ende_lensatimur.net_ Pengurus Pusat (PP-PMKRI) Santus Thomas Aquinas Periode 2020/2022, yang diwakili Presidium Pengembangan Organisasi (PPO) Ewaldus Bole, hadir untuk menyelesaikan konflik internal Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ende, Santo Yohanes Don Bosco; dan akhirnya membuahkan hasil yang positif. Hal tersebut berlangsung di Marga PMKRI Cabang Ende, Selasa, 29/12/2020. Setelah 9 (sembilan) Bulan mengalami kevakuman akibat konflik internal, akhirnya PMKRI Cabang Ende kembali beraktivitas sebagaimana biasanya dan melahirkan seorang pemimpin baru yang akan menakhodai PMKRI Cabang Ende. Melalui proses yang cukup Alot, Bertempat di margasiswa PMKRI Cabang Ende, Ewaldus Bole secara formal melantik Mandataris RUAC /Formatur Tunggal, Saudara Oktavianus Erikson Rome untuk menahkodai PMKRI Cabang Ende Santo Yohanes Don Bosco periode 2020/2021.
Dalam sambutannya, Ewaldus Bole mengatakan dalam momen kevakuman PMKRI Cabang Ende selama sembilan bulan, tentunya menjadi sebuah refleksi bersama bagi seluruh anggota PMKRI Cabang Ende, untuk kembali membangkitkan semangat baru guna membawa PMKRI Ende ke arah yang lebih baik lagi.
Ewaldus menambahkan, bahwa setelah pelantikan ketua presidium yang baru bersama kepengurusannya melakukan advokasi untuk menanggapi berbagai persoalan sosial yang sedang melanda internal PMKRI Cabang Ende, tegasnya.
Usai Pelantikan, Oktavianus Erikson Rome mengatakan, bahwa momentum pelantikan atas dirinya menjadi ketua Presidium, sesungguhnya mau membuktikan bahwa PMKRI Ende Sudah menemukan kembali Eksistensinya sebagai organisasi Pembinaan dan Perjuangan.
Sekarang sudah tidak ada lagi hal-hal yang kemudian berdampak pada vakumnya aktivitas Organisasi dalam konteks pembinaan dan perjuangan, kata Erik di Margasiswa PMKRI Ende.
Erik mengungkapkan, agar dalam kurun waktu yang cukup singkat ini, dirinya akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan konsolidasi internal, guna membenahi situasi perhimpunan yang sempat mengalami polemik akibat kepentingan-kepentingan tertentu; agar kembali kepada prinsip dasar perhimpunan ini, yakni hadir untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan dalam konteks eksternal.
Erik menegaskan akan melakukan konsolidasi internal guna menghimpun kembali kader-kader yang selama ini sempat tercerai berai, agar kembali menyuarakan berbagai persoalan yang terjadi di daerah ini supaya tidak menyimpang dari esensi keadilan sosial itu sendiri” pungkasnya.
Erik menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh Anggota biasa dan anggota penyatu (Alumni); yang telah memberikan kepercayaan kepadanya untuk menahkodai Perhimpunan tercinta.
Sementara itu, Ketua demisioner, Firmus Rigo mengatakan, saat ini yang paling penting tugas seluruh anggota perhimpunan adalah berjuang bersama teman-teman pengurus untuk mengaktualisasikan misi besar perhimpunan.
“Mari kita sama-sama bergandeng tangan, guna memikirkan langkah-langkah strategis untuk membawa perhimpunan ini pada kepentingan kaderisasi dan perjuangan sesuai dengan apa yang termaktub dalam misi besar perhimpunan, “Tegasnya.
Dirinya berpesan, bahwa dalam momentum kevakuman PMKRI, kader perhimpunan mesti mengevaluasi diri tentang pemahaman terhadap tiga benang merah PMKRI. Ingat, persaudaraan sejati itu tidak lebih rendah dari kepentingan- kepentingan apapun,” Tegasnya.
Alumni PMKRI, Casmirus Bhara Bheri berpesan, bahwa menjadi aketua terpilih sesungguhnya mempunyai tanggung jawab yang besar, karena agenda hari ini harus disimpulkan sebagai semangat baru apalagi masih dalam suasana natal.
Ini harus diyakini sebagai kekuatan roh dan harus dibangun dengan semangat baru yakni semangat kelahiran dan semangat damai,” ujarnya.
Cesar menegaskan, bahwa sebagai seorang alumni PMKRI dirinya berharap agar ketua presidium secepatnya melakukan konsolidasi terkait struktur kepengurusan; sebagai tuntutan organisasi sehingga mampu melahirkan gagasan-gagasan brilian dan tindakan-tindakan brilian untuk menyurakan berbagai macam persoalan di kabupaten ende. (LT/Tim).