Ende_ lensatimur.net_ Civitas Academica SMPK Frateran Ndao Ende sudah melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) bagi para siwa – siswi di semeter 1 T. A. 2020/2021. Berdasarkan kalender pendidikan Yayasan SMPK Ndao, penerimaan hasil laporan pendidikan bagi siswa-siswi itu dilaksanakan tanggal 19 Desember 2020. Hal ini disampaikan Kepala Sekolah SMPK Frateran Ndao Ende, Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk, M.Pd di ruang kerjanya Sabtu, 19/12/2020.
Frater Kepala Sekolah SMPK Frateran Ndao mengatakan bahwa dirinya merasa bersyukur, karena sebelum Penilaian Akhir Semester PAS), Lembaga pendidikan SMPK Ndao diberikan Rekomendasi melalui Surat resmi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, untuk melaksanakan kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka.
Lanjut Frater, sebelum mendapatkan Surat Rekomendasi dari Dinas P & K Kabupaten Ende untuk melaksanakan KBM secara tatap muka pada tanggal 19 November 2020, sebelumnya kami sudah melakukan pembelajaran melalui sistem daring atau online dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Kegiatan pembelajaran secara daring tersebut berjalan semenjak awal tahun ajaran baru hingga medio November 2020, ungkapnya.
Frater Kepala SMPK Ndao menjelaskan bahwa dari informasi yang diperoleh, baik melalui media cetak maupun elektronik dikatakan bahwa tidak semua Sekolah yang berada di dalam kota Ende bisa melakukan pembelajaran secara tatap muka; kecuali yang berada di luar kota Ende. Hanya ada 37 Sekolah baik SD maupun SMP yang berada di Kota Ende yang mendapatkan rekomendasi dari Dinas P & K Kabupaten Ende untuk melaksanakan KBM secara tatap muka, Salah satunya adalah SMPK Frateran Ndao Ende, tukasnya.
Sebelum Kita melaksanakann pembelajaran secara tatap muka, pihak Manajemen Lembaga SMPK Frateran Ndao, juga melakukan semacam meminta pendapat atau meminta resi dari para orang tua siswa. Dalam keadaan seperti ini, kami tidak bisa menghadirkan orang tua siswa untuk membuat kesepakatan terkait KBM tatap muka di masa pandemi covid 19.
Pihak Lembaga SMPK Ndao melakukannya melalui google Classroom atau quisioner. Dari quisioner yang dibagikan kepada orang tua peserta didik, ada 415 responden memberikan respons. Dari total 415 responden yang memberikan respons, ada 333 responden yang setuju untuk melakukan aktivitas KBM secara tatap muka di masa pandemi Covid 19 atau setara dengan 50%. Lalu kemudian, ada 82 responden yg tdk setuju untuk melakukan aktivitas KBM secara tatap muka di masa pandemi covid 19 atau setara 11%, terang Frater.
Ketika dalam perjalanan, kami dari pihak Lembaga tetap mengakomodir siswa siswi yang mengalami masalah kesehatan (sakit) . Hal ini sebagai bentuk bahwa Lembaga pendidikan SMPK Ndao terus mengayomi kebutuhan Siswa yang sakit dengan memberikan pelayanan secara daring.
Frater menambahkan bahwa setelah mendapatkan rekomendasi untuk melaksanakan KBM secara tatap muka, saya melihat hampir semua anak yg tidak setuju untuk tatap muka, akhirnya juga mau ikut bergabung bersama siswa lainnya yang melaksanakan KBM secara tatap muka. Ketika Penilaian Akhir Semester (PAS) dasar yang berlangsung dari tanggal 01 – 12 Desember 2020 kemarin, hampir semuanya bisa ikut, kecuali yang sakit. Ada hal yang menguntungkan bagi para siswa, karena sebelum dilangsungkan PAS ada dua pekan yang digunakan oleh murid dan guru untuk kegiatan belajar secara tatap muka, tandasnya
Seperti disaksikan Media lensa timur, saat melakukan penerimaan rapor di SMPK Ndao, Sekolah menetapkan protokol kesehatan secara ketat, di mana ketika memasuki area sekolah dilakukan tes suhu dengan Thermo Gun dan membersihkan tangan dengan menggunakan Hand sanitizer. Dari total jumlah murid SMPK Ndao sebanyak 667 orang, semua rapor diterima oleh orang tua siswa siswi masing – masing dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Saat ditanya bagaimana dengan hasil belajar peserta didik di SMPK Ndao selama semester 1 baik secara daring maupun tatap muka, Frater mengatakan bahwa dari hasil yang diperoleh, hampir semuanya lulus dengan predikat baik, jelas Frater.
Di masa pandemi covid 19, kami dari pihak sekolah berencana akan memotong biaya sekolah untuk para siswa guna membantu orang tua siswa – siawi di masa pandemi. Pihak sekolah akan melakukan pemotongan uang sekolah ini di semester dua dengan jumlah sebesar Rp. 600.000 per anak. Ini adalah bagian dari emphati dan kepedulian Lembaga pendidikan SMPK Ndao bagi orang tua siswa. Frater menegaskan bahwa ini hanya berlaku untuk semester dua, untuk tahun ajaran baru nanti, kita akan lihat situasi dan kondisinya.
Frater Kepsek SMPK Ndao juga berharap, agar memasuki semester 2 nanti, mudah mudahan covid 19 berangsur – angsur membaik. Untuk itu, tidak ada alasan bagi peserta didik untuk malas belajar. Semester 2 adalah semester penentu kenaikan kelas bagi siswa kelas VII dan Kelas VIII serta penentu kelulusan bagi Siswa Kelas IX.
Frater juga menekankan bahwa dalam situasi apapun, kita harus tetap belajar karena belajar penting untuk kehidupan. Bila semangat belajar siswa turun itu nantinya akan berbanding lurus dengan penurunannya semangat hidup. Dengan demikian Frater mengungkapkan bahwa kita harus memegang prinsip dalam hidup yakni kita belajar bukan untuk sekolah tetapi untuk hidup, atau dalam bahasa latinnya : ” Non Scholae Sed Vitae Discimus”.
Di semester genap kita tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sistem. Pembelajaran di semester genap nantinya akan tetap menggunakan sistem Shiftting. Pembagiannya adalah Shiftting Kelas pagi dan Shiftting Kelas Siang. Untuk masing – masing Shiftting akan diatur keseimbangan durasi waktunya, tutup Frater. (LT/Tim).