Borong_lensatimur.net – Dinas Perhubungan Kabupaten Manggarai Timur mulai hari ini, Senin, 01/03/ 2021 secara resmi menggiatkan kembali pemanfaatan fungsi terminal Kembur yang setelah sekian tahun tidak dimanfaatkan.
Pantauan media ini di lokasi, kehadiran Kadis Perhubungan ini didampingi oleh Kadis PUPR dan Kadis PERINDAGKOP Manggarai Timur. Ketiga Pimpinan OPD Teknis tersebut memantau secara langsung lokasi tersebut guna memastikan aktivitas kegiatan yang ada di terminal maupun pasar di area terminal Kembur.
Berdasarkan data yang dihimpun dari dinas perhubungan Kabupaten Manggarai Timur, sejak resmi dioperasikannya terminal Kembur pada Senin 01/03/2021 yang dimulai pukul 07.00- 11.00 wita, jumlah kendaraan yang terpantau keluar masuk terminal Kembur sebanyak 27 kendaraan.
Kepala Dinas Perhubungan ,Gaspar Nanggar, mengatakan kehadiran dua Kadis, baik PUPR maupun PERINDAGKOP adalah bentuk keseriusan pihak pemerintah daerah Matim dalam mengoptimalkan kembali terminal Kembur agar digunakan sesuai asas pemanfataannya; sehingga terminal mampu memberikan sinergitas baik yang berkaitan dengan trayek kendaraan maupun potensi ekonomi yang bisa didapatkan dari terminal maupun pasar Kembur.
“Hari ini Semua angkutan hanya masuk ke terminal untuk membayar retribusi dengan tidak menurunkan penumpang di terminal. Namun di bulan-bulan berikutnya, semua angkutan dan penumpang harus tertib dan mematuhi aturan yang sudah disepakati bersama”, Ungkap Gaspar.
Lebih lanjut Gaspar menyampaikan bahwa kehadiran Kepala Dinas PUPR terutama berkaitan dengan sinergisitas taryek yang menghubungkan empat poros yang berpusat di terminal Kembur, sedangkan Kepala Dinas PERINDAGKOP mengurus tentang hal – hal yang berkaitan dengan tata kelola penataan pasar yang ada di lokasi terminal Kembur.
Kepala Dinas PUPR Yos Marto, mengatakan bahwa pembangunan terminal Kembur, pada prinsipnya untuk menjawabi dinamika ruang yang cukup padat yang terjadi di terminal Borong.
“Pembangunan terminal Kembur guna menjawabi dinamika ruang yang cukup padat, selain itu terminal Kembur juga memiliki posisi yang strategis untuk menghubungkan empat poros yang ada; yakni dari Golo Nderu menuju Lehong, kemudian jalur utara, lalu dari Waras menuju Pangleleng serta Kembur menuju Lewe.” Tutur Yos Marto.
Dalam kesempatan yang sama , Kepala Dinas Perindagkop, Frans Malas, mengatakan pihaknya akan tetap fokus untuk melakukan penataan tempat yang akan dijadikan sebagai pasar terutama yang sudah saya disampaikan sebelumnya.
“Selama ini para pedagang yang berdagang di sekitar lokasi terminal belum memiliki tempat berdagang yang tepat sehingga sebagian dari mereka (para pedagang red), mendirikan rombong dan masih menjual dagangannya di sepanjang jalan menuju kantor bupati. Melihat fenomena ini, kamipun langsung mendata mereka semua untuk siap direlokasi ke pasar Kembur”, imbuh Kadis Perindagkop.
Penulis : Rellys Sarong
Editor : Efrid Bata