Ende_lensatimur.net – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Ende melaporkan bahwa selama masa pandemi di tahun 2020 ini, ada tiga komoditas pertanian unggulan asal Flores yang sungguh mengalami peningkatan secara signifikan. Hal ini berdasarkan rilis yang diterima dari Kepala Badan Karantina Kabupaten Ende kepada media ini, kamis, 31/12/2020.
Komoditas pertama adalah Kopi. Kopi yang dilalulintaskan mengalami peningkatan dua kali lipat dari tahun 2019. Pada tahun 2019 terdapat sebanyak 194 ton lalu pada tahun 2020 meningkat tajam menjadi 631 ton atau setara dengan 224%. Komoditas kedua adalah Porang. Komoditas Porang pada tahun 2019 sebanyak 69 ton lalu pada tahun 2020 menjadi 139 ton atau setara dengan 102. Komoditas ketiga ialah kelapa bulat. Pada tahun 2019 jumlahnya mencapai 1.632 ton dan pada tahun 2020 menjadi 2.550 ton atau setara dengan 56,2%.
Dari sisi kuantitas, ketiga komoditas yang disebutkan mengalami peningkatan. Di samping kuantitas, kualitas ketiga barang komoditas ini pun benar-benar terjaga serta terjamin; karena telah dilakukan serangkaian tindakan karantina ; yang kemudian dapat memastikan bahwa komoditas barang tersebut sehat dan aman, ujar Kostan Manulu, MM.
Lanjut Kostan, tidak hanya komoditas asal tumbuhan saja yang mengalami peningkatan, namun komoditas hewan pun tercatat ada peningkatannya. Hal itu dapat dilihat dari data yang ada di mana tahun 2020 ada peningkatan dibandingkan tahun 2019. Data menunjukkan bahwa ada dua jenis hewan yang menjadi pasaran yakni sapi potong dan madu yang berasal dari lebah. untuk jenis sapi potong sendiri jumlah tahun 2019 sebanyak 5.077 ekor dan pada tahun 2020 mengalami peningkatan menjadi 5.184 ekor atau 2,1%. Jenis Madu tahun 2019 sebanyak 5,18 ton sedangkan tahun 2020 mengalami kenaikan menjadi 5,5 ton atau 6,23%. Hal ini tentunya memberikan tren positif dalam perekonomian bangsa, terangnya.
Seperti diketahui bersama, bahwa akibat pandemi covid 19 yang berlangsung sejak delapan bulan lalu, sesungguhnya membawa dampak yang besar di berbagai sektor kehidupan seperti sektor ekonomi, sektor pariwisata dan lain sebagainya. Namun, salah satu sektor yang mampu eksist di masa pandemi covid 19 ini salah sektor pertanian. Sektor pertanian menjadi salah satu harapan di tengah pandemi, untuk menjaga perekonomian bangsa. Hal ini dapat menjadi sebuah prestasi kerja bagi seluruh pemangku kepentingan khususnya di sektor pertanian; terutama berkaitan dengan program dan kebijakan yang digagas oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Sinergi Mendorong Ekspor
Dari data pada sistem perkarantinaan, IQFAST di Karantina Pertanian Ende tercatat beberapa daerah asal produk pertanian unggulan, dan salah satunya adalah dari Pulau Nusa Bunga. Adapun penghasilan subsektor dari perkebunan dan peternakan antara lain : kakao, biji mete, kelapa, porang, kopi biji, dan sarang burung walet. Tidak hanya itu, di pulau Flores juga dikenal sebagai penghasil sapi potong, sehingga selanjutnya banyak sapi potong yang dikembangkan di Flores.
Karantina Pertanian Ende selaku koordinator, telah berupaya melakukan peningkatan ekspor dari wilayah ini secara proaktif, dengan menggalang kerjasama dengan berbagai entitas di pemerintah daerah, pelaku usaha dan petani. Melalui Gerakan Tigakali Lipat Ekspor Pertanian (gratieks), ), pihaknya terus meningkatkan sinergistas untuk mencapai target peningkatan ekspor pertanian di wilayah kerjanya, ungkap Kostan.
Sebagai informasi, saat ini Kementerian Pertanian memfokuskan 10 komoditas unggulan ekspor yakni kopi, porang, wortel, kakao, kelapa bulat, mete biji, sarang burung walet, lada, mangga, dan kubis. Hampir semua komoditas unggulan tersebut ada di Pulau Flores dan Lembata dalam jumlah dan kualitas yang baik. Dengan bersinergi, diharapkan juga ke depannya ekspor pertanian dapat langsung dilakukan dari Flores, ujar Kostan.
“Kami siap memberikan bimbingan teknis bagi petani dan pelaku usaha untuk pemenuhan protokol ekspor negara tujuan serta meningkatkam kesejatheraan petani “, tutupnya. (LT/Tim).