Manggarai Timur_Lensa Timur.net Terkait program presiden RI Ir. Joko Widodo yaitu Program Indonesia Terang (PIT), merupakan upaya Pemerintah melistriki daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) dengan memaksimalkan sumber energi terbarukan di wilayah setempat.
PIT juga bagian dari program pembangunan ketenagalistrikan 35.000 MW untuk memenuhi target peningkatan rasio elektrifikasi nasional, dari 85% pada 2015 menjadi 97% pada 2020. PIT akan menyasar rumah tangga sejumlah 2.527.469 Kepala Keluarga (KK) dan ditargetkan hingga akhir 2020 kelak 10.300 desa sudah terlistriki.
Kini Desa Balus Permai sedang dalam proses instalasi. Proyek pemasangan instalasi di desa Balus Permai dilakukan oleh PT. Badarsa Karya.
Direktur utama PT. Badarsa Karya, Densy Asim kepada media (08/07) mengatakan pemasangan instalasi ini dimulai sejak awal juni 2020 dan ditargetkan akan berakhir pada bulan juli 2020.
” Proses pemasangan instalasi listrik di Desa Balus Permai sebanyak 355 rumah yang akan dialiri listrik, namun daya meteran juga tergantung pesanan warga karena harga daya meteran listrik tersebut sesuai daya yang dibutuhkan “, ungkapnya.
Densy Asim manambahkan target akhir proyek pemasangan instalasi ini akan berakhir sampai juli 2020 mendatang, sebab karyawan yang bekerja dibagian instalasi juga sangat sedikit oleh karena itu jangka waktu yang dibutuhkan juga sangat lama.
Hal itu senada juga yang disampaikan oleh pengawas lapangan Vinsesius Subard menyampaikan bahwa Kami terus melakukan pengawasan dalam proyek instalasi disetiap rumah warga karena demi menjaga kekeliruan dalam instalasi sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan seperti korsleting. Oleh karenanya pengawasan serta proses pengerjaan instalasi harus ekstra hati-hati.
Warga Desa Balus Permai, Gregorius Maturgus mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena kerinduan kami akan kehadiran listrik di wilayah ini sudah terpenuhi.
Ia berharap agar proses instalasi juga dilakukan dengan baik agar terhindar dari hal- hal yang tidak diinginkan. (Eposh Ngaja)