Nagekeo_lensatimur.net – Ada sebuah pemandangan yang tidak biasa terjadi di Kantor Bupati Nagekeo, karena ada beberapa awak media yang hendak meliput berita terkait pelantikan pejabat Eselon II, III, dan IV, tidak diizinkan meliput dan diusir dari ruangan Aula Setda Nagekeo; Jumat, 15/01/2021.
Kejadian ini bermula ketika Kepala Protokol komunikasi dan pimpinan Setda Kabupaten Nagekeo, Silvester Teda Sada, mendatangi sejumlah wartawan dan meminta untuk meninggalkan ruangan pelantikan, tepat sesaat sebelum acara pelantikan dimulai. Dia mengatakan “wartawan keluar dulu”.!!!!
Ketika wartawan menanyakan alasan apa sehingga para wartawan harus diusir keluar dari ruangan acara pelantikan?, Silvester mengatakan, bahwa semua pemberitaan harus melalui satu pintu yaitu melalui Bagian Humas dan Prokompim Setda Nagekeo. “Semua kegiatan nantinya akan dishare ke media dalam bentuk press release melalui grup,” jelasnya.
Saat Bupati keluar dari ruangan acara pelantikan, para wartawan langsung mengkonfirmasi kejadian ini kepada Bupati Nagekeo, dr. Johanes Don Bosco Do. Jawaban Bupati sangat singkat bahwa “Benar, Saya larang,” setelah itu beliau tidak memberikan komentar apa – apa lagi dan langsung meninggalkan kelompok wartawan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, diketahui bahwa ada 14 orang pejabat yang dilantik, termasuk dua orang pejabat Eselon II, yakni : Benediktus Ceme sebagai Staf Ahli dan Alex Djata sebagai Inspektur. Benediktus Ceme sebelumnya menjabat sebagai Kepala Inspektorat Kabupaten Nagekeo, dan beliau tidak menghadiri acara pelantikan tersebut.
Benediktus Ceme, melalui pesan Whats app – nya yang dikirm ke media ini, Jumad 15/01/2021 malam, menyampaikan bahwa ketidakhadirannya saat acara pelantikan pejabat Eselon tersebut karena alasan pribadi, dan beliau berada di rumah seharian penuh.
Lanjut Benediktus Ceme, dengan ketidak hadiran saya di acara pelantikan tersebut berhubung ada alasan pribadi, maka sayapun siap dengan konsekuensinya; di mana saya akan segera dipensiunkan, tandasnya.
Penulis : Bambang N
Editor : Efrid Bata