Nagekeo_lensatimur.net – Wabah Corona Virus Disease (covid 19) mengalami gelombang pasang, yang mana dari ke hari terus mengalami peningkatan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif. Kenyataan ini yang membuat hidup terus dihantui oleh rasa ketakutan dan kecemasan yang berkepanjangan. Kondisi ini pun juga dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Nagekeo di mana eskalasi pasien positif Rapid Tes Antigen Covid 19 (RTAC – 19) terus beranjak naik. Hal ini diungkapkan Juru bicara Humas Setda Nagekeo, Silvester Teda Sada; di ruang kerjanya, Senin, 18/01/2021
Silvester menjelaskan bahwa saat ini hampir seluruh kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur berada di zona merah, tak terkecuali Kabupaten Nagekeo. Untuk Kabupaten Nagekeo, berdasarkan hasil release dari tim gugus tugas diketahui saat ini ada 4 orang yang dilaporkan Positif Rapid Test Antigen sebagaimana tertera dalam link infografis resmi Covid-19 Nagekeo.
Lanjut Silvester, Keempat orang tersebut yakni 3 orang dokter di RSD Aeramo, ketiganya terkonfirmasi positif karena hasil kontak erat dengan MBV, pasien kasus Probable yang baru saja meninggal. Ketiganya sudah melakukan karantina mandiri di RSD Aeramo. Sedangkan 1 (satu) orang lainnya yakni karyawan swasta Bank NTT, yang bekerja dan berdomisili di Maunori. Hasil yang didapat melalui screening atas permintaan dirinya sendiri, terang Sil Teda.
Hingga berita ini diturunkan, masih ada sejumlah orang lainnya yang mendapat Rapid Test Antigen dengan hasil positif, diantaranya 1 ASN dari kantor PMDP3A, 1 ASN dari UPT Dinas Peternakan Boawae, 1 ASN pada Setda Nagekeo, dan 1 orang anggota DPRD Nagekeo, serta seorang anak berusia 6 tahun yang adalah anak dari Almarhum kasus probable yang sudah meninggal beberapa hari lalu. Semuanya nampak dalam kondisi yang sehat tanpa gejala apapun, ungkap Sil Teda.
Untuk itu, Tim Satgas yang dibantu pihak pemerintah Desa / Kelurahan serta RT setempat langsung turun melakukan edukasi kepada warga bersangkutan untuk benar – benar menjalani karantina mandiri di rumah atau pun tempat lain yang telah ditunjuk, tegas Sil Teda.
Kami informasikan pula bahwa dari 13 ASN di Kantor BPBD Nagekeo, hasil kontak erat dengan MBV kasus Probable yang meninggal beberapa hari lalu, 6 orang sudah dilakukan Rapid Test Antigen, dan puji Tuhan, hasilnya Negatif. Masih ada 7 ASN lainnya yang menunggu jadwal Rapid Test, tuturnya.
Di samping itu, Ada 22 orang tenaga kesehatan RSD Aeramo yang kontak erat dengan MBV kasus Probable, Sudah dilakukan tracing dan rapid test antigen. Hasilnya, 3 orang Positif dan 19 orang lainnya Negatif, Ujar Sil Teda. Selanjutnya, ada 47 swab yang sudah di kirim ke Laboratorium Biomolekular RS WZ Johannes Kupang, yang saat ini tinggal menunggu hasil.Sementara masih ada sejumlah sampel Swab yang siap diambil dan akan dikirim pada waktunya sesuai jadwal penerbangan.
Perlu dicatat juga, bahwa secara teori, tingkat sensitivitas hasil Rapid Test Antigen adalah 92% covid-19. Itu artinya, tingkat akurasi menuju kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan test PCR sudah sangat dekat; tinggal 0,8%.
Hal ini mendorong tim satgas dan kita sekalian untuk tetap menjalani secara ketat protokol kesehatan, guna pencegahan dan untuk memutuskan mata rantai penyebaran covid-19.
Mengingat eskalasi kasus yang terus beranjak naik, Bupati Nagekeo dr Johanes Don Bosco Do melalui Humas Nagekeo berpesan bahwa Covid-19 memang masih menjadi ancaman serius. Untuk itu tidak perlu panik berlebihan, tetapi harus ekstra waspada dan tetap menjalani protap yang sudah dianjurkan pemerintah yakni 5 M seperti : Memakai Masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan Pakai Sabun, Menghindari kerumunan serta Mengurangi interaksi dan mobilisasi. Ini ancaman yang nyata. Jangan pernah remehkan. Terapkan 5 M dengan ketat.
Penulis : Bambang N
Editor : Efrid Bata