Ende_lensatimur.net – Dalam rangka menyiapkan kader generasi muda berkualitas dan mampu bersaing di berbagai bidang maka pendidikan memiliki peran kunci dalam menggodok sumber daya manusia (SDM) profesional.
Kades Detusoko Barat, Ferdinandus Watu mengatakan bahwa hal ini menjadi sebuah peluang bagi generasi muda di desa untuk bisa menggapai mimpi mereka untuk menjadi generasi yang produktif, kreatif dan inovatif di desa kelak.
“Kami sudah punya program di desa Detusoko Barat yang namnya Sarjana Pulang Kampung,” ujarnya
Program ini bertujuan untuk mendukung pendidikan dan kesiapan anak muda di desa dalam memperoleh pendidikan yang lebih baik, serta membantu keluarga tidak mampu agar menyiapkan anak muda yang memiliki kemampuan multi skill dan tasking.
Yayasan Khouw Kalbe bersama Desa Detusoko Barat telah menanda tangani perjanjian kerja sama (Mou) berkaitan dengan program Sarjana Pulang Kampung yang berlangsung di Rumah Cafeatrry Blok M Jakarta; Senin, 06/06/2022.
Nando Watu Kades Detusoko Barat mengapresiasi kehendak baik Yayasan Khouw Kalbe yang mendukung anak anak Muda di NTT untuk memperoleh beasiswa khususnya anak perempuan dalam memperoleh akses pendidikan.
“Hal ini sejalan dengan program desa, yakni satu Rumah satu Sarjana”, pungkasnya.
Lanjut Nando, dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir ini, kami sudah mengirimkan 10 anak yang lolos beasiswa inovator Muda, yang tengah Kuliah di beberapa Univerisitas di NTT.
Melalui kerjasama dengan Yayasan Khouwkalbe ini, setidaknya merupakan sebuah kesempatan dan peluang bagi anak Muda di desa untuk memperoleh akses pendidikan yang lebih baik dengan berbagai bidang studi sesuai dengan isu isu strategis di NTT, seperti jurusan pertanian, pariwisata, perikanan, peternakan, teknologi pangan dan gizi.
“Kita berharap agar anak – anak muda yang lolos beasiswa, dan kini tengah belajar di Universitas agar tidak hanya kuliah namun setelah selesai kuliah akan kembali ke desa, sehingga dengan kemampuan yang mereka miliki dapat menciptakan produk dan usaha sendiri,” imbuhnya.
Nando menegaskan bahwa melalui MOU kerjasama ini, kita sama sama mempersiapan anak anak muda NTT yang memiliki skill dan keterampilan serta pengetahuan melalui program pelatihan/Training dan Workhsop di luar program kuliah.
Neti Cahyaningrum, Ketua Program Yayasan Khouw Kalbe menjelaskan bahwa pihaknya sangat bersyukur sekali bisa bekerjasama dengan Desa Detusoko Barat, yang memiliki konsep desa integrasi yang memberdayakan potensi anak muda.
“Kami memiliki perhatian besar terhadap anak – anak muda NTT terutama perempuan yang akan menjadi model insan yang peduli pada kemajuan kampungnya dan memiliki semangat inovasi untuk melakukan perubahan pola pikir dari mencari pekerjaan menjadi menciptakan pekerjaan,” tuturnya.
Harapan kami agar kerjasama Yayasan Khouw Kalbe dan Detusoko Barat adalah terbentuknya lingkaran kehidupan komunitas baru yang akan membangun Detusoko Barat menjadi Desa percontohan, lumbung anak muda inovator bagi desa – desa lain di Flores dan bahkan NTT.
Netty menambahkan bahwa sejak tahun 2017 kita sudah fokus untuk memberikan beasiswa kepada anak – anak muda di Indonesia Timur.
“Anak – anak muda yang mendapatkan beasiswa tersebut berjumlah 190 orang. Mereka berasal dari Flores, Alor, Sumba dan Timor,” tandasnya. ***
Penulis : Efrid Bata
Editor : Elthon Rete