Borong_lensatimur. net- Dunia dan manusia menemukan kesempurnaannya saat dunia ini bisa memberikan segalanya bagi kebahagiaan manusia. Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dari semua yang ada di muka bumi ini.
Allah menciptakan manusia dengan kelebihan dan kekurangan serta keunikan masing-masing. Manusia ada yang terlahir dengan kondisi normal ada pula yang terlahir dengan kondisi abnormal atau tidak sempurna.
Kelebihan yang dimiliki oleh manusia merupakan hadiah terindah dari Tuhan, namun kelebihan yang dimiliki itu bukan menjadi sesuatu yang membuat manusia menjadi sombong dan angkuh dengan yang lainnya. Kekurangan akan berubah menjadi kelebihan, saat kekurangan yang dimiliki oleh manusia itu digunakan untuk kebaikan dan kebahagiaan orang lain di sekelilingnya.
Hal ini seperti yang terjadi pada diri seorang remaja pria yang bernama Yonti Selus, 34 tahun yang lahir dan tinggal di kampung parang desa Golo Ndele, Kecamatan Kota Komba Kabupaten Manggarai Timur.
Yonti Selus lahir dari sebuah keluarga sederhana dan mengalami cacat fisik sejak ia dilahirkan. Cacat fisik yang diderita Yonti Selus ini, tidak membuat dirinya merasa pesimis dan menyesal dengan keadaannya, tapi dengan kondisi demikian membuat dirinya semakin semangat dan tegar untuk menjalani hidup seperti orang yang normal pada umumnya.
Walaupun hanya berjalan dengan dibantu oleh kedua tongkat, Yonti Selus mau menunjukkan kepada dunia dan orang di sekitarnya bahwa kekurangan fisik bukan menjadi hambatan bagi dirinya untuk berjuang demi hidup, berkreasi, sehingga menjadi bermanfaat bagi dirinya dan orang lain di sekelilingnya.
Yonti Selus diberikan Tuhan sebuah kelebihan yang mungkin orang yang sempurna secara fisik pun tidak memiliki kemampuan dan kehebatan seperti yang dia miliki.
Yonti Selus berhasil membanggakan dunia, keluarga dan masyarakat di desa Golo Ndele karena mampu menjadi pemuda inspirasi. Yonti sendiri mempunyai keahlian dan keterampilan di bidang seni anyam rotan.
Berbagai karya anyaman rotan dengan berbagai bentuk serta pola berhasil dibuat oleh Yonti Selus dalam mendatangkan keuntungan karena memiliki nilai jual yang tinggi.
Adapun Hasil anyaman dari rotan yang dibuat oleh Yonti Selus antara lain : tas, topi, piring dan penutup saji dengan berbagai macam motif yang berbeda-beda.
Karya anyaman dari rotan ini sudah dipasarkan sampai ke Labuan Bajo, Kabupaten Mangarai Barat.Harga jual dari hasil kerajinan pun beragam. Kisaran harga yang dibandrol untuk masing-masing jenis karya anyaman adalah dari Rp.50.000,00 sampai Rp.300.000,00.
Saat bercerita dengan wartawan lensatimur.net, Jumad, 12 juni 2020, Yonti Selus mengakui bahwa dalam mengembangkan usaha kerajinan tangan ini, terdapat sejumlah kendala. Kendala yang dihadapi diantaranya sulit untuk mendapatkan bahan baku dan promosi pemasaran yang belum maksimal sehingga barang hasil karyanya ini hanya baru dikenal di kalangan masyarakat manggarai saja, ungkapnya.
Yonti Selus berharap agar ke depannya ada sebuah perhatian dari pihak Pemerintah ataupun LSM untuk membantu dirinya dalam membuat kerajinan anyaman rotan ini, tutupnya. (LT/Ephoz).